Saturday, 2 April 2011

Kenapa NU Undang HKTI?

Pemukulan gong oleh Gubernur Kalbar dibukanya Konferwil ke-16 NU Kalbar oleh Gubernur Kalbar, Cornelis disaksikan Ketua Umum NU Pusat, KH. Said Aqil bersama Ketua HKTI, Oesman Sapta Oedang. FOTO: Ulla Asri

Kenapa NU Undang HKTI?
Oleh Ubay KPI

PONTIANAK – Kenapa Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Oesman  Sapta ikut diundang dalam acara pembukaan Konferwil ke-16 Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat? Antara NU dan HKTI secara kasat mata memang tidak ada hubungannya, namun hal itu dijawab secara lugas oleh Ketua PBNU, KH. Said Aqil Siradj pada penyampaian hikmahnya pagi kemarin.
KH. Said Aqil siradj menyatakan antara Nahdlatul Ulama dan HKTI punya hubungan yang sangat penting, terutama dalam program kerja serta tugas NU untuk bangsa dan agama.
KH. Said Aqil Siradj menyampaikan, beberapa waktu lalu ia dipanggil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden menyampaikan lima pesan saat itu. Pesan tersebut bukan hanya untuk kelangsungan organisasi NU, namun untuk rakyat, bangsa dan agama.
Salah satu pesan tersebut menurut Ketua PBNU yakni menjaga ketahanan pangan Indonesia. Dalam penyampaiannya, Said Aqil mengatakan NU dan HKTI harus bekerjasama untuk mewujudkan hal itu, dan HKTI merupakan wadah yang menangani untuk ketahanan pangan Indonesia yang secara resmi dilantik Ketuanya, Oesman Sapta  beberapa waktu lalu.
Selain itu, Said Aqil juga menyampaikan, NU bukan organisasi yang hanya fokus pada masalah teologi, NU juga memperhatikan masalah social masyarakat, NU juga ikut serta menjaga NKRI.
Pada waktu yang sama, Said Aqil juga menyampaikan pesan kepada peserta Konferwil untuk mengikuti sidang dengan beradab dengan tertib. “Kepada peserta konferensi silahkan nanti kalian rapat, tapi yang beradab. Silahkan berdebat, tapi jangan sampai lempar meja. Sebab sudah sama-sama dewasa, kalau seperti PMII atau IPNU itu wajar kalau emosinya dalam forum meluber, sebab mereka masih kawula muda,” pesan Ketua PBNU.
Dalam sambutannya, Ketua HKTI, Oesman Sapta juga menyampaikan akan terus bekerja untuk kesejahteraan rakyat terutama dalam bidang pertanian. Ini merupakan program utama HKTI, dalam periode ini Oesman Sapta melakukan terobosan dengan membangun lahan tidur untuk lahan pertanian, beberapa tempat telah dilakukan termasuk di Kabupaten Kayong Utara, selanjutnya menurut Oesman Sapta pembangunan lahan tidur akan dilakukan di daerah Jawa.
Oesman Sapta juga menyinggung masalah pembangunan masjid agung, menurutnya, di Kota Pontianak harus ada masjid agung. Dengan itu, ia mengharap dukungan kepada pemerintah propinsi. “Kita harus punya masjid agung, sebab itu merupakan kebutuhan saat ini dan bisa menjadi nilai plus bagi Kalbar ketika ada tamu dari luar.
“Paling cuma habis 50 milliar, dana bisa kita cari. Separuhnya kita masih bisa, separuhnya nanti pak Gubernur,” ujar Oesman Sapta membangkitkan semangat hadirin yang hadir.
    


No comments:

Post a Comment