Slamet Riyanto Pimpin Muhammadiyah Pontianak
Oleh Ubay KPI
Pengurus Daerah Muhammdiyah Kota Pontianak terbentuk. Slamet Riyanto terpilih menjadi ketua melanjutkan estafet perjuangan Muhammadiyah di Kota Pontianak melalui Musyawarah Daerah Muhammadiyah Kota Pontianak di Aula Asrama Haji Pontianak, Sabtu (30/4).
Musyawarah berakhir sekitar pukul 22.00 menetapkan sekaligus mengukuhkan Slamet Riyanto melalui rapat PDM 13 yang terdiri dari Ahmad Zaini, Slamet Riyanto, Alimin Aziz Iskandar, Ismail Abdurahman, Musa, Sufianto Agus, Ahmad Muazirin, Ahmad Tajudin, Ahmad Mufahir, M. Sani, Rizka, Jumiran, dan Zainul Arifin.
Ahmad Zaini yang mendapat suara terbanyak dengan 37 suara dalam tim 13 saat dikonfirmasi kemarin menjelasakan Muhammadiyah sangat mengutamakan kebersamaan dan yang paling tinggi tidak harus menjadi ketua. “Pada intinya ialah aplikasinya, siapa pun yang menjadi ketua akan mendapat dukungan dari seluruh anggota,” ujarnya. Dalam Muhammadiyah, prinsipnya, bila diamanahkan maka harus dijalankan..
Dengan terbentuknya kepengurusan sesuai dengan keputusan tim 13 tersebut, PD Muhammadiyah Kota Pontianak masih menunggu SK dari DPW Muhammadiyah Kalimantan Barat. Yang selanjutnya akan menyusun program.
Ditanya soal suara terbanyak yang dimiliki oleh Ahmad Zaini, ia menjawab dirinya masih belum siap memimpin Muhammadiyah. Dan dalam banyak sisi, Slamet Riyanto memiliki kemampuan serta bisa memimpin organisasi ini. “Saya ditunjuk rekan-rekan tim 13 menjadi sekretaris”.
Oleh Ubay KPI
Pengurus Daerah Muhammdiyah Kota Pontianak terbentuk. Slamet Riyanto terpilih menjadi ketua melanjutkan estafet perjuangan Muhammadiyah di Kota Pontianak melalui Musyawarah Daerah Muhammadiyah Kota Pontianak di Aula Asrama Haji Pontianak, Sabtu (30/4).
Musyawarah berakhir sekitar pukul 22.00 menetapkan sekaligus mengukuhkan Slamet Riyanto melalui rapat PDM 13 yang terdiri dari Ahmad Zaini, Slamet Riyanto, Alimin Aziz Iskandar, Ismail Abdurahman, Musa, Sufianto Agus, Ahmad Muazirin, Ahmad Tajudin, Ahmad Mufahir, M. Sani, Rizka, Jumiran, dan Zainul Arifin.
Ahmad Zaini yang mendapat suara terbanyak dengan 37 suara dalam tim 13 saat dikonfirmasi kemarin menjelasakan Muhammadiyah sangat mengutamakan kebersamaan dan yang paling tinggi tidak harus menjadi ketua. “Pada intinya ialah aplikasinya, siapa pun yang menjadi ketua akan mendapat dukungan dari seluruh anggota,” ujarnya. Dalam Muhammadiyah, prinsipnya, bila diamanahkan maka harus dijalankan..
Dengan terbentuknya kepengurusan sesuai dengan keputusan tim 13 tersebut, PD Muhammadiyah Kota Pontianak masih menunggu SK dari DPW Muhammadiyah Kalimantan Barat. Yang selanjutnya akan menyusun program.
Ditanya soal suara terbanyak yang dimiliki oleh Ahmad Zaini, ia menjawab dirinya masih belum siap memimpin Muhammadiyah. Dan dalam banyak sisi, Slamet Riyanto memiliki kemampuan serta bisa memimpin organisasi ini. “Saya ditunjuk rekan-rekan tim 13 menjadi sekretaris”.
No comments:
Post a Comment