Generasi Muda Perlu Penguatan Keislaman
Oleh Ubay KPI (Jurnalis Borneo Tribune)
Selama tiga hari, sejak Senin-Rabu lalu, siswa Madrasah Aliyah Al-Anwar Pontianak Utara menyelenggarakan Pesantren Kilat (Sanlat). Kegiatan tersebut ditutup dengan buka puasa bersama dewan guru serta tokoh masyarakat sekitar.
“Kami ingin menjunjung tinggi silaturahmi, selain dalam tatap muka proses belajar, dengan berbuka puasa bersama kami ingin lebih dengan siswa,” ujar Kepala Sekolah MA Al-Anwar, Suparman.
Sanlat merupakan kegiatan rutin setiap tahun dalam mengisi kegiatan selama Ramadan. Sanlat lebih banyak memberi materi tentang keislaman dan ketauhidan. “Keislaman untuk penguatan diri menjalankan segala aktifitas, sehingga apa yang dilakukan selalu searah dengan apa yang diajarkan oleh Islam. Dan ketauhidan, penguatan hati untuk selalu meng-esa-kan Allah dan percaya dengan segala sifat-sifatnya,” jelas Suparman.
Setiap Ramadan, pesantren kilat atau pesantren Ramadan memang telah menjadi suatu agenda tiap sekolah-sekolah. Meskipun bentuk kegiatan tidak sama. Kadang ada yang hanya buka puasa bersama yang diawali dengan ceramah, dan kadang dilaksanakan setiap hari tertentu selama sebulan.
Bukan hanya di tingkat menengah pertama dan atas. Banyak juga sekolah dasar yang melaksanakan pesantren Ramadan sebagai wadah pembelajarn keisalaman.
Mengenai hal itu, Kepala Sekolah MAS Al-Anwar mengungkapkan, suatu hal positif yang perlu dilakukan, khususnya sekolah umum yang sangat minim sekali pembelajaran tentang keagamaan. “Generasi muda tidak bisa hanya dicekoki dengan ilmu pengetahuan umum, namun harus dibarengi dengan pendidikan agama. Pendidikan agama bukan hanya berdampak pada pengetahuan semata, akan tetapi juga untuk terapan sehari-hari. Mulai dari ibadah sampai sosial,” terangnya.
“Kami ingin menjunjung tinggi silaturahmi, selain dalam tatap muka proses belajar, dengan berbuka puasa bersama kami ingin lebih dengan siswa,” ujar Kepala Sekolah MA Al-Anwar, Suparman.
Sanlat merupakan kegiatan rutin setiap tahun dalam mengisi kegiatan selama Ramadan. Sanlat lebih banyak memberi materi tentang keislaman dan ketauhidan. “Keislaman untuk penguatan diri menjalankan segala aktifitas, sehingga apa yang dilakukan selalu searah dengan apa yang diajarkan oleh Islam. Dan ketauhidan, penguatan hati untuk selalu meng-esa-kan Allah dan percaya dengan segala sifat-sifatnya,” jelas Suparman.
Setiap Ramadan, pesantren kilat atau pesantren Ramadan memang telah menjadi suatu agenda tiap sekolah-sekolah. Meskipun bentuk kegiatan tidak sama. Kadang ada yang hanya buka puasa bersama yang diawali dengan ceramah, dan kadang dilaksanakan setiap hari tertentu selama sebulan.
Bukan hanya di tingkat menengah pertama dan atas. Banyak juga sekolah dasar yang melaksanakan pesantren Ramadan sebagai wadah pembelajarn keisalaman.
Mengenai hal itu, Kepala Sekolah MAS Al-Anwar mengungkapkan, suatu hal positif yang perlu dilakukan, khususnya sekolah umum yang sangat minim sekali pembelajaran tentang keagamaan. “Generasi muda tidak bisa hanya dicekoki dengan ilmu pengetahuan umum, namun harus dibarengi dengan pendidikan agama. Pendidikan agama bukan hanya berdampak pada pengetahuan semata, akan tetapi juga untuk terapan sehari-hari. Mulai dari ibadah sampai sosial,” terangnya.
No comments:
Post a Comment