Workshop Persiapan Pengumpulan Data Rifaskes
Oleh Ubay KPI (Jurnalis Borneo Tribune)
Badan Litbang Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menggelar workshop persiapan pengumpulan data riset fasilitas kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 wilayah 1 Provinsi Kalimantan Barat di Aston Pontianak, 18-21 Juli 2011.
Kegiatan ini diikuti 109 perwakilan dari beberapa instansi seperti puskesmas, rumah sakit, dan laboratorium mandiri se-Kalimantan Barat.
Selama empat hari, peserta akan mendapatkan pelatihan dalam pengumpulan data riset yang akan dilaksanakan di seluruh rumah sakit dan puskesmas se-Kalimantan Barat, serta laboratorium mandiri. Pelatihan ini merupakan pembekalan peserta sebelum terjun ke lapangan melakukan pengumpulan data yang akan dilakukan setelah workshop di daerah kerja masing-masing peserta.
Dalam workshop Rifaskes yang merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kalimantan Barat masuk di wilayah 1 bersama tujuh provinsi lainnya seperti Riau, Kepulauan Riau, Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Papua.
Penanggungjawab Teknis Rifaskes Provinsi Kalbar, Sarwo Handayani menyampaikan dengan workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan. Dan juga berkaitan dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) on health services.
“Kegiatan ini dalam upaya mempersiapkan secara lebih optimal pelaksanaan pengumpulan data agar data/informasi yang akan dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan dari aspek ilmiah, serta akan dipandu oleh narasumber, workshop ot trainer (MoT), dan training of trainer (ToT),” ujar Sarwo Handayani.
Dalam pengumpulan data nanti, 109 peserta workshop akan disebar ke seluruh daerah di Kalimantan Barat yang terdiri dari 8 rumah sakit, 233 puskesmas, dan 15 laboratorium mandiri. “Pengumpulan data ini akan dilakukan di rumah sakit atau puskesmas milik pemerintah saja,” ujar Sarwo Handayani.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pada pembukaan workshop yang diwakili Kabid Bina Pelayanan Kesehatan, Effendi Mukaram yang sekaligus membuka secara resmi workshop kemarin menyampaikan, sangat berharap dengan workshop dan riset ini mampu memberi hal positif bagi masyarakat, khususnya terhadap program Indonesia Sehat. Begitu juga terhadap kesehatan di Kalimantan Barat, bisa lebih baik,” ujarnya.
Badan Litbang Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat menggelar workshop persiapan pengumpulan data riset fasilitas kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 wilayah 1 Provinsi Kalimantan Barat di Aston Pontianak, 18-21 Juli 2011.
Kegiatan ini diikuti 109 perwakilan dari beberapa instansi seperti puskesmas, rumah sakit, dan laboratorium mandiri se-Kalimantan Barat.
Selama empat hari, peserta akan mendapatkan pelatihan dalam pengumpulan data riset yang akan dilaksanakan di seluruh rumah sakit dan puskesmas se-Kalimantan Barat, serta laboratorium mandiri. Pelatihan ini merupakan pembekalan peserta sebelum terjun ke lapangan melakukan pengumpulan data yang akan dilakukan setelah workshop di daerah kerja masing-masing peserta.
Dalam workshop Rifaskes yang merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kalimantan Barat masuk di wilayah 1 bersama tujuh provinsi lainnya seperti Riau, Kepulauan Riau, Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Papua.
Penanggungjawab Teknis Rifaskes Provinsi Kalbar, Sarwo Handayani menyampaikan dengan workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan. Dan juga berkaitan dengan Mutual Recognition Arrangement (MRA) on health services.
“Kegiatan ini dalam upaya mempersiapkan secara lebih optimal pelaksanaan pengumpulan data agar data/informasi yang akan dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan dari aspek ilmiah, serta akan dipandu oleh narasumber, workshop ot trainer (MoT), dan training of trainer (ToT),” ujar Sarwo Handayani.
Dalam pengumpulan data nanti, 109 peserta workshop akan disebar ke seluruh daerah di Kalimantan Barat yang terdiri dari 8 rumah sakit, 233 puskesmas, dan 15 laboratorium mandiri. “Pengumpulan data ini akan dilakukan di rumah sakit atau puskesmas milik pemerintah saja,” ujar Sarwo Handayani.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pada pembukaan workshop yang diwakili Kabid Bina Pelayanan Kesehatan, Effendi Mukaram yang sekaligus membuka secara resmi workshop kemarin menyampaikan, sangat berharap dengan workshop dan riset ini mampu memberi hal positif bagi masyarakat, khususnya terhadap program Indonesia Sehat. Begitu juga terhadap kesehatan di Kalimantan Barat, bisa lebih baik,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment