Saturday, 27 August 2011

Masjid Agung Singkawang

Masjid Agung Singkawang
Simbol Pemersatu Pasca Pemekaran
Oleh Nurmala Sari
Masjid Agung Singkawang merupakan  masjid terbesar di kota Singkawang yang dibangun berdekatan dengan Kantor Walikota Singkawang dan berdampingan dengan Taman Gayung Bersambut  ini berlokasi di Jalan Alianyang Singkawang. Masjid ini cukup terkenal di Kota Singkawang, karena memiliki keindahan arsitektur yang mirip rumah adat masyarakat Jawa Tengah  “joglo”.
Peletakan batu pertama pendirian masjid dilakukan oleh Kolonel Mohammad Arif, Komandan Distrik Militer  pada tahun 1985.
Adapun  ukuran ruangan dalam Masjid terdiri dari 40 x 40 m dan pendopo 30 x 30 m, berlantaikan keramik  yang dapat menampug 4.000 jamaah. Masjid yang memiliki satu  menara induk ini telah berkembang pesat baik ditinjau dari segi arsitektur, peribadatan maupun kegiatan kemasyarakatan sesuai dengan perkembangan.
Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Masjid Agung Singkawang, Hanafi M. Abu Bakar (62).
“Masjid Agung dibangun melalui APBD Pemerintah Kabupaten Sambas, ketika Saksono yang kala itu menjadi bupatinya,” terang pria kelahiran Sambas ini kepada Borneo Tribune.
Masjid Agung bernaung di bawah Yayasan Nurul Islam Kota Singkawang, yang juga membawahi Gedung Arafah, SD Islam Terpadu, SMP Islam Terpadu, TK Nurul Islam, TPA/TPQ yang masih berada dalam kompleks lingkungan Masjid Agung.
“Memang tujuan awalnya Masjid Agung didirikan untuk Islamic Center. Jadi selain ada masjid, juga ada sekolah dan fasilitas untuk dakwah bagi organisasi Islam yang ada di Kota Singkawang,” tutur Hanafi.
Masjid terbesar ini juga menjadi simbol Islam tetap bersatu dan menyatu meskipun sudah terjadi pemekaran kedua daerah yakni Singkawang dan Sambas.

No comments:

Post a Comment