Monday 26 September 2011

Ruas Jalan Rusak, Pelindo Tak Peduli

Ruas Jalan Rusak, Pelindo Tak Peduli
Oleh Ubay KPI
Beberapa ruas jalan di Jalan Pak Kasih mengalami kerusakan. Bahkan kerusakan juga mencapai ke Jalan Komyos Sudarso sebelum dilakukan perbaikan. Kerusakan bukan hanya terjadi pada barau jalan, namun juga terhadap pipa PDAM yang berada di bawah jalan tersebut.

IMI Kalbar Tunggu Rapat Region

IMI Kalbar Tunggu Rapat Region
Oleh Ubay KPI

Pontianak–Pengprov Ikatan Motor Indonesia Kalimantan Barat menyatakan kepastian pelaksanaan Pra PON balap motor menunggu pelaksanaan rapat IMI regional Kalimantan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Harian IMI Kalbar, M. Syafrani kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Untuk saat ini, program IMI Kalbar menurut Syafrani tengah menyusun even otomotif untuk mempersiapkan ke Pra PON. Tahap pertama menurut Syafrani telah dilakukan yakni Kejurda beberapa bulan lalu yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pelatihan.
“Sebenarnya sekarang sudah mulai, kita sudah punya sembilan pembalap untuk diseleksi. Dari sembilan pembalap itu, nanti akan kita ambil 5 pembalap untuk TC Pra PON,” ujar M. Syafrani.
Pada Pra PON nanti, cabang balap motor akan mempertandingkan empat nomor dua nomor perorangan yakni kelas 110 cc 4 langkah standard an kelas 125 cc 4 langkah standar. Sedangkan untuk beregu juga mempertandingkan kelas yang sama dengan perorangan.

Friday 23 September 2011

Ketapang Bawa 9 Atlet dan 1 Dokter ke Porcaprov

Ketapang Bawa 9 Atlet dan 1 Dokter ke Porcaprov
Oleh Ubay KPI
Kontingen Kabupaten Ketapang yang telah berada di Pontianak sejak tanggal 31 Juli kemarin untuk mengikuti even empat tahunan olahraga bagi orang cacat membawa 9 atletnya pada perhelatan Pekan Olahraga Cacat Provinsi (Pocaprov) II Kalbar di Pontianak 1-5 Agustus.

Insan Cacat Berkompetisi

Insan Cacat Berkompetisi
Oleh Ubay KPI

Sebanyak 137 orang cacat akan berkompetisi dalam perebutan medali di acara Pekan Olahraga Cacat Provinsi (Porcaprov) II Kalbar di Pontianak 1-5 Agustus yang diadakan Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) Kalbar.

Pertemuan Brasil Belanda

Pertemuan Brasil Belanda
Perseteruan Yahya Busra dan Cyprianus
Oleh Ubay KPI
Nanti malam, Piala Dunia 2010 akan mempertemukan Brasil Vs Belanda di delapan besar, pertemuan kali ini merupakan pertemuan keempat bagi kedua tim. Tiga kali pertemuan keduanya, dua kali dimenangkan oleh Brasil dan satu kali oleh Belanda.
Partai ini merupakan partai panas karena akan memperebutkan satu tiket ke semifinal. Mengenai laga ini, dua tokoh olahraga Kalbar yakni Yahya Busra, seorang mantan Pelatih persipon Pontianak dan Cyprianus, wasit sepak bola Kalbar yang bersertifikat nasional. Antara keduanya terjadi perbedaan prediksi dalam mengomentari partai ini.
Yahya Busra, mantan Pelatih Persipon yang sukses mengantar persipon bertengger di Divisi I liga Indonesia mengomentari, dalam laga ini Brasil akan mampu mengalahkan Belanda meskipun harus melakoni pertandingan yang amat berat.
“Di lihat dari permainan saja, Brasil lebih unggul. Brasil tidak akan bermain imbang atau sampai adu pinalti, Brasil akan menang dalam permainan waktu normal,” ujar Yahya Busra.
Akan tetapi, Yahya Busra juga mengatakan, dalam laga ini Brasil juga harus hati-hati, sebab laga ini merupakan laga balas dendam bagi Belanda yang pernah ditaklukkannya dalam dua kali Piala Dunia. “Sangat sulit bagi Belanda mampu mengalahkan Brasil, selain Swedia,” ujarnya.
Dalam partai ini, pecinta bola sepertinya banyak yang mengunggulkan Brasil yang merupakan tim peraih tropi piala dunia terbanyak dan dengan permainan indah serta ditopang dengan bertenggernya pemain bintang. Namun tidak dengan Cyprianus, wasit Nasional yang merupakan salah satu pengurus PSSI Kalbar.
Cyprianus mengatakan, laga ini akan menjadi kemenangan bagi Belanda. Cyprianus memprediksikan pada pertandingan nanti malam akan terjadi permainan cepat dan saling serang, namun indahnya permainan Brasil akan terkunci ketika memasuki batas pertahanan Belanda yang dikawal oleh kapten tim Orange, sedangkan serangan akan dipandu oleh Sneider. Dengan itu, Cyprianus yakin, Belanda akan mampu membuka sejarah baru dan Belanda akan mampu menyumpal mulut-mulut yang mengidolakan Brasil.
“Prediksi saya, final nanti akan mengulang sejarah tahun 1978 yakni Belanda Vs Argentina,” tutur Cyprianus.
Ia mengatakan, permainan tidak bisa dinilai hanya dengan banyaknya tropi yang pernah diraih, dan banyaknya pemain bintang. Kalau dilihat dari itu, Belanda memang di bawah Brasil, namun kalau kita jeli menyaksikan bagaimana permainan Belanda, jelas sekali perkembangannya sangat berkembang.
“Kalau kita memfonis Brasil akan menang, tolong ungkapan itu ditarik dulu, sebelum melihat kenyataan hasil dari pertandingan nanti,” tutup Cyprianus.

Atlet Dayung Dipastikan Tak Ikut Pembukaan Porprov

Atlet Dayung Dipastikan Tak Ikut Pembukaan Porprov
Oleh Ubay KPI

Atlet cabang dayung  peserta Porprov X Kalbar yang akan dipastikan kebanyakan tidak akan mengikuti acara pembukaan Porprov X yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli mendatang.
Hal itu disebabkan karena pertandingan cabang dayung yang akan dilaksanakan di Sungai Muara Ulakan Kota Sambas tepatnya di depan istana Sambas dijadwalkan pelaksanaannya mulai tanggal 23-24 Juli atau satu hari sebelum acara pembukaan Porprov.
Ketua Pelaksana Pertandingan yang sekaligus juga Ketua Pengprov PODSI Kalbar, Abdi Nurkamil Mawardi menyatakan terkait jadwal pelaksanaan cabang dayung yang dilaksanakan lebih dulu karena untuk cabang dayung harus jeli melihat waktu untuk melaksanakannya, dan bila melesat dari waktu tersebut maka pelaksanaan akan kurang meriah. “Kami memilih tanggal tersebut karena tanggal 23 dan 24 bertepatan dengan hari libur yakni Sabtu dan Minggu, yang otomatis minat masyarakat setempat untuk menyaksikan akan lebih pas karena bisa dijadikan sebagai tempat melepas lelah atau hiburan,”. Ujar Abdi Nurkamil Mawardi saat dihubungi, Kamis (1/7) kemarin.
“Kalau dilaksanakan pada hari lain, maka akan sepi dari penonton, dan itu sudah terbukti pada even-even sebelumnya,” lanjutnya.
Abdi Nurkamil juga menyampaikan diperkirakan untuk atlet dayung sepertinya hanya akan mengikuti acara penutupan. “Setidaknya peserta dayung ada di Kabupaten Sambas dua hari sebelum pelaksanaan, sebab kebiasaanya mereka terlebih dahulu menjalani latihan dan untuk istirahat juga,” kata Abdi.
Dipilihnya Kabupaten Sambas sebagai tempat pelaksana cabang dayung menurut Abdi karena daerah tersebut memang layak sesuai dengan perlengkapan yang ada serta sungai Muara Ulakan Sambas juga sering kali menjadi tempat pelaksanaan dayung tingkat nasional dan atau internasional. 
“Keputusan ini sudah del dan sudah disepakati KONI, di situ (Sambas) merupakan satu-satunya daerah yang paling siap untuk melaksanakan cabang ini, serta mendapat dukungan yang besar dari masyarakat setempat,” jelas Abdi.

Pemandu Bakat Temukan 60 Pemain

Suprianto
Pemandu Bakat Temukan 60 Pemain
Oleh Ubay KPI

“Dalam pantauan kami sepanjang pelaksanaan sepak bola, kami temukan 60 pemain bertalanta yang berasal dari daerah peserta cabor sepak bola Porprov ini, ini merupakan hasil penjaringan kami selama bertugas sebagai pemandu bakat yang ditugaskan PSSI Kalbar,” kata Suprianto, pemandu bakat Porprov cabor sepak bola saat ditemui usai partai final sepak bola antara Kubu Raya Vs Ketapang di SSA Sabtu (31/7) kemarin.
Suprianto menjelaskan, dari 60 pemain yang masuk dalam catatan kami nantinya akan bisa mengerucut untuk persiapan tim Kalbar pada Pra PON. Akan tetapi yang perlu ditekankan, pemain sudah memiliki talenta yang sangat bagus serta kulaitas sebagai pemula sangat bagus juga, namun mereka nantinya juga harus dibina oleh pelatih yang profesional juga, kalau tidak, maka harapan Kalbar tembus tingkat nasional cabor sepak bola akan pupus. “Saya kira kalau mereka dibina oleh pelatih yang betul-betul mantap, maka mereka akan lebih matang serta nantinya akan menjadi pemain yang hebat, saya lihat mereka sudah sangat bagus dan sekarang tinggal pengkaderannya saja,” ujar Suprianto.
Saat dimintai komentar khusus mengenai pemain yang tampil pada partai final, Suprianto mengatakan penjaga gawang Kubu Raya, Pranayan sangat bagus penampilannya dan sangat berpeluang menjadi penjaga gawang yang baik. “Saya melihat penjaga gawang Kubu Raya sangat mantap, ia sepertinya akan memiliki peluang untuk menjadi menempati satu posisi di tim Kalbar nanti, untuk yang lainnya, saya lihat banyak setara,” ujarnya.
Pelatih yang pernah membawa Persista Sintang lolos ke Divisi I Liga Indonesia ini sangat diakhir komentarnya kemarin sangat menegaskan bahwa Kalbar harus ditangani oleh pelatih yang betul-betul memiliki kualitas, kalau berkeinginan berbicara banyak di tingkat nasional.



Terkesan Berfoya-foya

Terkesan Berfoya-foya
Oleh Ubay KPI

Beberapa organisasi kemahasiswaan mempertanyakan pengusulan mobil dinas yang dilakukan wakil rakyat di DPRD Kalimantan Barat. Tak tanggung-tanggung, wakil rakyat mengusulkan sebesar Rp1.4 miliar untuk pengadaan mobil dinas.
Suatu angka yang tidak sedikit bila melihat kondisi perekonomian Kalimantan Barat saat ini. Karenanya, Badko HMI Kalimantan Barat mempertanyakan, sejauh mana keperluan mobil dinas. “Bukankah seyogyanya lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada kepentingan sendiri meskipun pada dasarnya mobil dinas juga merupakan kepentingan kerja,” ungkap Wahyu Hidayat.
Melihat kondisi seperti ini, Wahyu menegaskan, kerja anggota dewan membebankan kepada rakyat. Dalam bentuk kegiatannya banyak menggunakan dana APBD. Terlebih lagi bila menggunakan mobil dinas. Keperluan operasional akan lebih membengkak.
“Lihat dulu sejauh mana keperluannya? Kalau memang sangat dibutuhkan mungkin sah-sah saja. Tapi jangan lupa dengan label wakil rakyat. Otomatis memperjuangkan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi semata,” tegasnya.
Ketua IPNU Kalimantan Barat, Nuruddin juga berpendapat sama. Menurutnya, DPRD harus mengkaji ulang atas usulan yang dilakukan serta melihat sejauh mana kebutuhan terhadap usulan tersebut. Terlebih lagi, tak tanggung-tanggung, dalam usulan tersebut, mobil yang diusulkan lebih bermerk. “Jangan sampai masyarakat punya anggapan wakil rakyat ingin berfoya-foya dengan amanah yang dipikulnya,” ujar Nuruddin.
Sejauh ini, kinerja anggota dewan sungguh kurang memberikan bukti kepada masyarakat. “Kok malah mau minta mobil, jangan hanya besar suaranya kala ingin mencalonkan diri. Setelah itu memikirkan diri sendiri,” tegasnya.
Sebagai generasi muda, Nuruddin mengatakan sangat tidak setuju dengan usulan tersebut. “Perhatikan nasib rakyat. Banyak mereka yang membutuhkan pekerjaan dan perlu pembinaan untuk kelangsungan hidup,” ujarnya.

Ruas Jalan Rusak, Pelindo Tak Peduli

Ruas Jalan Rusak, Pelindo Tak Peduli
Walikota Ancam Kempiskan Ban Tronton
Oleh Ubay KPI

Beberapa bagian di Jalan Pak Kasih rusak. Kerusakan Jalan Komyos Sudarso sebelum dilakukan perbaikan. Kerusakan bukan hanya terjadi pada barau alias turap jalan, namun juga terhadap pipa PDAM yang berada di bawah badan jalan tersebut. Hal tersebut disampaikan Walikota Pontianak beberapa waktu lalu mengingat Jalan Komyos Sudarso masih dalam tahap pengerjaan.
Kerusakan ruas jalan di Jalan Pak Kasih banyak disebabkan oleh kendaraan berat seperti tronton atau yang menggunakan lebih dari empat roda yang beroperasi di Pelabuhan Pontianak. Kendaraan bongkar muat di pelabuhan acapkali nangkring sembarangan di trotoar jalan. Meskipun dalam keadaan kosong. Hal itulah yang membuat jalan mengalami kerusakan dan bahkan pecahnya pipa PDAM.
“Kami telah banyak memberikan peringatan kepada pemilik kendaraan untuk tidak parkir sembarangan di badan jalan. Bahkan kami juga pernah mengempeskan ban kendaraannya. Tapi masih saja belum jera,” ujar Sutarmidji.
Sutarmidji menegaskan, meski kondisi jalan di sekitar pelabuhan mengalami kerusakan dan beberapa kali dilakukan perbaikan, namun Pelindo tidak pernah ikut perhatian. “Pelindo tidak memberi sumbangsih dalam perbaikan jalan. Makanya, kami akan melakukan koordinasi untuk ikut bersama menjaga fasilitas umum,” ujarnya.
“Mereka main suke-suke jak parkir sembarangan. Kalau sopir masih tetap main suke-suke, kami nanti akan suke-suke kita menindak kendaraan yang parkir sembarangan,” tambahnya.

Pelindo Beri Kontribusi Pusat Yes, Daerah No

Pelindo Beri Kontribusi Pusat Yes, Daerah No
Oleh Ubay KPI
Pelindo II Cabang Pontianak tidak memberi kontribusi untuk daerah (Pemerintah Kota Pontianak) dalam pembangunan fasilitas publik ditampik oleh pihak Pelindo II Cabang Pontianak. Pasalnya, Pemkot Pontianak sudah mendapatkan pajak dan retribusi dari perusahaan yang melakukan perdagangan melalui Pelabuhan Dwikora.
Melalui Adv. Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Arfendi Arbi saat ditemui di ruang kerjanya kemarin menyatakan, pengoperasian pelabuhan yang dilakukan Pelindo mengacu pada aturan yang telah dibuat Pelindo Pusat. “Yang kita lakukan sesuai dengan SK Direksi Utama Pusat,” ujarnya.
“Kita tidak memberi pajak atau retribusi ke Pemerintah Kota Pontianak. Yang mengatur semuanya adalah Pelindo Pusat,” ujarnya.
Soal pajak,  Arfendi Arbi tidak memberi keterangan dengan jelas. Pelindo tetap berjalan sendiri tanpa mengerti dengan kondisi dan keadaan fasilitas umum yang ada di Kota Pontianak.
 Akhir-akhir ini juga menjadi keluhan warga terkait harga tiket masuk ke kawasan terminal penumpang pelabuhan. Tarif sepeda motor masuk kawasan terminal Rp2000. Harga yang sangat berbeda dengan peraturan yang berlaku di Kota Pontianak, yang beberapa bulan lalu menetapkan biaya parkir Rp1000 untuk sepeda motor. “Tarif tersebut ketentuannya sesuai dengan SK Pelindo Pusat, memang tidak memberi kontribusi ke Pemerintah Kota Pontianak” jelas Arfendi Arbi.
Yang terjadi, Pelindo  se-Indonesia memang seperti itu, bukan memberi kontribusi kepada pemerintah daerah langsung, namun memberi kontribusi kepada Negara.
Pelindo merupakan perusahaan jasa yang diatur oleh perusahaan pusat. Kinerja Pelindo II Cabang Pontianak sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Pelindo Pusat dan memberi kontribusi kepada Pelindo Pusat.
Yang tampak sumbangsih Pelindo terhadap Kota Pontianak, ialah perawatan taman di bundaran Pak Kasih, pemberian tanah mulai dari gedung 07-09 untuk pelebaran Jalan Komyos Sudarso.

Akhir dari Festival Meriam Karbit

Meriam karbit dengan ornamen penuh nuansa Idul Fitri ini dinobatkan sebagai juara pertama pada Festival Meriam Karbit tahun 2011. Meriam ini berada di Gang Garuda dengan nama komunitas Kelantan Putra. FOTO: Ubay KPI
Akhir dari Festival Meriam Karbit
Siap Pecahkan Rekor Muri
Oleh Ubay KPI
Selama ini hanya festival meriam biasa yang dilaksanakan di Kota Pontianak dalam menyemarakkan malam Idul Fitri. Rancangan ke depan yang akan dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, ialah akan memecahkan rekor muri meriam terbesar.
“Festival Meriam Karbit untuk tahun ini memang sudah selesai dan tetap akan dilaksanakan di tahun mendatang, namun ada tugas besar lagi tengah kami rancang, ialah, Kota Pontianak melalui forum meriam karbit akan memecahkan rekor muri meriam terbesar dan terpanjang,” ujar Ketua Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, Syaiful Azhar.
Ditargetkan, rencana ini akan dilaksanakan tahun mendatang. Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat telah menemukan ukuran kayu yang akan menandingi besar dan panjangnya meriam karbit yang ada di Jepang dengan panjang 12 meter dan diameter 90 sentimeter. Saat ini, meriam terbesar yang tercatat di Rekor Muri adalah di Jepang.
Bersama dengan Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, Syaiful Azhar telah merancang untuk memecahkan rekor muri tersebut. Dijelaskan, Kota Pontianak pada tahun 2007 telah memecahkan rekor muri dengan meriam terbanyak sepanjang Sungai Kapuas. Dan tahun depan, meriam dengan ukuran diameter 105 sentimeter dan panjang 30 meter akan memecahkan meriam yang ada di Jepang.
“Kami telah menemukan kayunya yang ukurannya 30 meter. Ada di dua tempat, di Limbung dan di Karimata. Jenis kayunya Kruwing, kayu yang kualitasnya nomor dua setelah belian,” katanya.
Di Festival Meriam Karbit tahun ini, Kota Pontianak memiliki 50 titik meriam karbit yang berjejer di tepian Sungai Kapuas. Hanya saja, dari 50 titik meriam karbit tersebut, 32 titik yang mengikuti festival.
“Kami sudah mengumumkan pemenang dari festival itu, tahun ini pemenangnya ialah meriam Kelantan Putra Gang Garuda. Kami mengharap dukungan semuanya, semoga rencana memecahkan rekor muri bisa terwujud dan meriam karbit tetap dilestarikan di Kota Pontianak,” harap Syaiful Azhar.
 

3800 Cama STKIP Ikuti SPMB

3800 Cama STKIP Ikuti SPMB
Oleh Ubay KPI
Bertempat di tiga lokasi berbeda, sebanyak 3800 lebih calon mahasiswa STKIP PGRI Pontianak, mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru di hari pertama pada ujian tertulis yang dilaksanakan, Senin (5/9) pagi kemarin.
Tiga tempat yang digunakan sebagai lokasi tes tertulis Cama STKIP PGRI Pontianak ialah GOR Pangsuma Pontianak, Kampus 1 Jalan Ilham Kota Baru, dan Kampus 2 di Jalan Ampera.
3800 lebih calon mahasiswa tersebut merupakan jumlah keseluruhan dari sepuluh program studi yang dilaksanakan Yayasan STKIP PGRI Pontianak. Program Studi TIK dan Penjaskes paling banyak didominasi para calon mahasiswa dalam merebut kuota mahasiswa baru.
Sepuluh program studi yang diselenggarakan di STKIP PGRI Pontianak yakni Prodi Teknologi Ilmu Komputer, Fisika, Bahasa Inggris, Matematika, PPKN, Penjaskes, Geografi, Sejarah, Bimbingan Konseling, dan Bahasa Indonesia.
Koordinator Pengawas di GOR Pangsuma, Mudayat, M. Pd ditemui di sela-sela pelaksanaan tes siang kemarin menjelaskan, tes tertulis dilaksanakan hanya satu hari, kemudian dilanjutkan pada hari ini dengan tes wawancara selama 2 hari. “Untuk Penjaskes nanti akan ada tes fisik yang akan dilaksanakan mulai tanggal 9 meliputi renang dan lari,” ujar Mudayat.
Ditanya soal jumlah calon mahasiswa yang akan diterima pada tahun ini, Mudayat mengatakan masih belum menetapkan jumlah secara pasti. Akan tetapi, STKIP PGRI menerima sesuai dengan kuota daya tampung kelas, kuota per program studi serta dari daerah.
Dijelaskan Mudayat, STKIP PGRI Pontianak saat ini memilik 13.000 mahasiswa aktif. Dengan 80 lokal yang digunakan pagi dan siang. “Dari 3.800 sekian ini kita masih belum menetapkan berapa calon mahasiswa yang akan diterima. Dengan besarnya peserta seleksi ini kemungkinan besar pula STKIP PGRI Pontianak tidak akan melakukan penerimaan mahasiswa baru untuk gelombang kedua,” ulasnya.

Borneo Tribune Rancang Penerbitan Buku

Borneo Tribune Rancang Penerbitan Buku
Oleh Ubay KPI
Tak berakhir sampai pada batas pelatihan menulis cerpen yang dilaksanakan tanggal 13-15 Agustus 2011 lalu. Borneo Tribune juga melanjutkan pelatihan tersebut dengan sebuah hasil karya peserta pelatihan di Malay Corner STAIN Pontianak.
Peserta pelatihan menulis cerpen beberapa waktu lalu akan berkumpul kembali membahas rencana penerbitan buku, Minggu (11/9) pagi ini jam 09.00.
Sesuai dengan musyawarah bersama. Pertemuan kali ini ialah mengumpulkan bahan tulisan cerpen berlatar belakang Kota Pontianak yang akan dibukukan. Tak hanya sebatas mengumpulkan, pertemuan pagi ini juga akan membahas kapan buku yang sudah siap cetak itu akan dilaunching.
Sebagian tulisan sudah dirampungkan dan diedit. Hanya sebagian kecil peserta yang masih belum mengumpulkan. “Kita ingin menciptakan suatu karya yang murni diciptakan oleh pelajar SMA, yang mana seperti ini masih sangat minim terjadi di Kota Pontianak,” ujar Yusriadi yang juga sebagai pemateri pada pelatihan bulan Ramadan lalu.
“Tulisan yang akan terbit pada buku kumpulan cerpen tersebut ialah murni karya anak-anak SMA, yang terlebih dahulu diedit,” tambah Yusriadi.

Pengurus Iskab Dikukuhkan

Panitia pelaksana Pelantikan Pengurus Ikatan Santri Kalimantan Barat periode 2011-2013. FOTO: Ubay KPI
Pengurus Iskab Dikukuhkan
Oleh Ubay KPI
Organisasi yang mewadahi alumni dan santri asal Kalimantan Barat yang menuntut ilmu di Jawa Timur dan Yogyakarta, khususnya di pondok pesantren dengan wadah Ikatan Santri Kalimantan Barat (Iskab) secara resmi dilantik kepengurusannya untuk periode 2011-2013. Pelantikan dilaksanakan di aula rumah jabatan Wakil Walikota Pontianak, Jalan KS Tubun, Senin (5/9) siang kemarin.
Tokoh dan sesepuh alumni turut hadir dalam pelantikan siang yang dikukuhkan oleh KH. Hamid. Organisasi ini diketuai oleh Husnan. Sedangkan yang menempati posisi pelindung dan penasehat untuk kemajuan organisasi serta pemberi arahan dan motivasi dalam melaksanakan program ogranisasi terdapat sesepuh pengasuh pesantren yang ada di Kalimantan Barat.
Seperti, KH. Imam Bukhori, KH. Muhajri, KH Khairuman AR. KH. Hanafi, KH Abdul Muthollib, dan Ust. Syaifullah di jabatan pelindung. Dan di penasehat, seperti KH. Suaidi Mastur, KH. Hasan As’ari, Ust. Bahtiar, Ust. Zain Muchsin, Ust. Fauzi, Ust. Ismail Ayyub, dan beberapa sesepuh lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana Pelantikan, Andi Mahfudz menuturkan, organisasi Iskab sudah ada sejak lama dan sudah melalui beberapa pergantian kepengurusan. Di kepengurusan kali, ia berharap eksistensi santri dalam mengisi suatu hal positif diharapkan lebih semangat.
“Santri juga bagian dari pejuang kemerdekaan, sebagaimana fungsinya, diharapkan mampu mengambil peran dalam membangun bangsa sesuai dengan keahlian dan bidangnya,” ujarnya.
 

Tiga Putri Audiensi ke Wagub

Tiga Putri Audiensi ke Wagub
Oleh Andika Lay

Tiga orang putri, masing-masing Putri Indonesia asal Kalbar Miranda, Putri Pariwisata Kalbar Riska Afriandita Edmanda, dan Putri Batik Kalbar Teguh Aprilia Wigawatie Suwignyo, Rabu (7/9), melakukan audiensi kepada Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya.
Kedatangan para putri yang akan ikut lomba untuk tingkat nasional ini didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalbar, rombongan melaporkan kesiapan para putri untuk ikut dalam ajang nasional dan meminta dukungan Pemerintah Provinsi dan masyarakat Kalbar.
Christiandy Sanjaya dalam audiensi mengharapkan, para putri-putri yang akan ikut dalam ajang nasional ini dapat mempromosikan keunggulan daerah, supaya dapat menjadi daya tarik dalam memikat investasi Kalbar. “Saya harap para putri ini juga harus mempromosikan keunggulan daerah,” kata Christiandy Sanjaya.
Dikatakannya, dalam setiap perlombaan para putri diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Sementara itu, Putri Pariwisata Kalbar Rizka Afriandita Edmanda, yang piawai dalam memadukan alat musik tradisional masyarakat Dayak sebagai andalan pada ajang final pemilihan untuk tingkat nasional mendatang, akan menampilkan kemampuannya.
"Saat adu bakat nanti saya akan mencoba menampilkan kemampuan bermain 'sape' di hadapan juri,” ujarnya dengan yakin di hadapan Wakil Gubernur Kalbar.


PWRI Lestarikan Tradisi Halal Bihalal

PWRI Lestarikan Tradisi Halal Bihalal
Oleh Ubay KPI
Untuk mempererat tali silaturahmi pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Pontianak menggelar halal bihalal di aula rumah jabatan Wakil Walikota Pontianak, Senin (12/9) kemarin.
Halal bihalal ini dihadiri anggota PWRI yang terdiri dari mantan pejabat Pemkot serta pensiunan pegawai lainnya. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Pontianak, Paryadi.
Paryadi mengatakan, halal bihalal ini bisa menjadi wadah bagi seluruh anggota PWRI untuk saling bersilaturahmi dan bertemu satu sama lainnya setelah beberapa tahun lamanya memasuki masa pensiun. “Dengan halal bihalal ini kita bisa saling memaafkan satu sama lainnya, yang mungkin ada kesalahan dan kekhilafan yang kita buat baik itu disengaja maupun tidak disengaja,” ujar Paryadi mengawali sambutannya di hadapan anggota PWRI yang hadir.
 Wakil Walikota menambahkan, halal bihalal ini merupakan suatu tradisi dalam masyarakat Indonesia yang perlu terus dilestarikan. “Ini merupakan tradisi yang unik dan baik untuk kita lestarikan. Artinya, rasa persaudaraan dengan adanya kegiatan seperti ini bisa menumbuhkembangkan semangat persaudaraan untuk saling bekerja sama,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWRI Kota Pontianak, Laswardi Firman mengimbau kepada seluruh anggota PWRI agar segera memberitahukan jika ada yang mengalami musibah atau ada pihak keluarga yang meninggal dunia. “Tolong jika ada anggota PWRI yang mengalami musibah, hubungi kami minimal melalui telepon,” pungkasnya.
Usai acara halal bihalal, dilanjutkan dengan penyerahan hadiah doorprize kepada anggota PWRI yang beruntung.

Thursday 22 September 2011

Lomba Mengarang Cerpen dan Puisi Lingkungan Hidup 2011 (2)

Lomba Mengarang Cerpen dan Puisi Lingkungan Hidup 2011 (2)
Oktober Pendaftaran Naskah Ditutup

Oleh Hawad Sriyanto
Lomba mengarang cerpen bagi siswa SMP dan SMA dan puisi bagi siswa SD sederajat bertema Lingkungan Hidup 2011 yang digagas Harian Borneo Tribune, Sinar Mas Forestry dan PT. Pos Indonesia Kalbar akan segera ditutup Oktober, bulan depan.

Salah seorang panitia, Baihaki DM, menuturkan, secara teknis naskah cerpen maupun puisi mesti karya orisinil dan belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun, diketik di atas kertas ukuran kuarto, berspasi ganda.

“Kliping asli cerpen atau puisi yang sudah dimuat di harian Borneo Tribune dikirim via kantor pos menggunakan perangko, paling lambat 31 Oktober 2011. Sedangkan, pengumuman pemenang akan dimuat di Harian Borneo Tribune pada Selasa (21/11). Jadi masih ada kesempatan bagi siswa untuk berpeluang mengikuti lomba ini,” jelas Baihaki, Kamis (15/9) siang di ruang kerjanya.

Anggota panitia lain, Vincent Julipin menambahkan secara teknis naskah cerpen panjang tulisan minimal lima halaman, sedangkan puisi satu halaman dan menyertakan fotocopy identitas diri.

Naskah harus diketahui orang tua atau guru bidang studi bahasa Indonesia atau kepala sekolah sebelum dikirim ke sekretariat panitia, yaitu Panitia Lomba Mengarang Cerpen/Puisi 2011 d/a  Harian Borneo Tribune, Jl. Purnama Dalam No. 2 Pontianak 78121.

Naskah cerpen yang dimuat di Harian Borneo Tribune adalah naskah yang dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya dengan ketentuan kliping naskah asli dan selanjutnya dikirim yang bersangkutan ke Harian Borneo Tribune dengan menggunakan perangko PT. Pos Indonesia,” jelas Julipin.

Sunday 18 September 2011

Lomba Mengarang Cerpen dan Puisi Lingkungan Hidup 2011

Panitia lomba mengarang cerpen dan puisi lingkungan hidup 2011 membahas teknis seleksi naskah yang masuk ke sekretariat panitia. Naskah yang masuk segera diseleksi  tim juri dan akan dimuat di Harian Borneo Tribune. FOTO : Yose
Lomba Mengarang Cerpen dan Puisi Lingkungan Hidup 2011
Total Hadiah Rp 5,6 Juta
Oleh Hawad Sriyanto
Kecintaan terhadap lingkungan hidup dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya,  dengan mengarang cerita pendek (cerpen) dan membuat puisi. Bagi siswa SMP/MTs dan SMA/MAN yang gemar mengarang cerpen atau siswa SD/MI yang suka menulis puisi lingkungan,  sungguh beruntung. Pasalnya, Harian Borneo Tribune bekerjasama dengan Sinar Mas Forestry dan PT. Pos Indonesia Kalbar menyelenggarakan Lomba Mengarang Cerita Pendek (Cerpen) & Puisi 2011 bertema Lingkungan Hidup. Lomba ini sudah digelar Maret lalu, panitia kini sedang menerima kiriman naskah hingga akhir Oktober 2011.
Salah seorang panitia, Tanto Yakobus, menuturkan dengan cara ini, siswa termotivasi untuk mencintai, melestarikan dan menjaga keseimbangan lingkungan disekitarnya. “Karena kategori pengarang dan penulisnya masih dilevel SD hingga SMA sederajat, maka sesungguhnya peran orangtua, guru khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia diminta mendorong anak dan siswanya untuk berkarya baik mengarang cerpen maupun menulis puisi yang lebih aplikatif,” jelas Tanto, Sabtu (17/9) kemarin.
Sementara itu, External Relations Sinarmas Forestry Kalbar yang juga anggota panitia, Vincent Julipin, menambahkan lomba ini selain menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan, juga melatih siswa mengplikasikan pelajaran Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Dengan cara ini, para guru Bahasa Indonesia diharap makin memotivasi anak didiknya mencintai Bahasa Indonesia, memahami pentingnya kelestarian lingkungan. Atas dasar ini, peran guru bidang studi Bahasa Indonesia sungguh didorong agar anak didik diminta mengarang cerpen dan puisi,” jelas Julipin, Sabtu (17/9), di Kedai Cita Rasa, Jalan Agus Salim Pontianak.
Kata Julipin, untuk mendorong siswa-siswi berkarya, panitia telah menyediakan hadiah. “Total hadiah sebesar Rp 5,6 juta bagi 9 pemenang bagi juara 1, 2 dan 3. Sedangkan pemenang 4 hingga10 akan mendapat piagam penghargaan,” tutur Julipin.

Friday 16 September 2011

Tahajjud Yuk!

Tahajjud Yuk!
“Ngantuk sangat euy.....!”ucap Ratih setengah berteriak sambil mengucek-ngucek matanya yang telah memerah menahan kantuk.
“Tidur aja dulu Jeng, ntar baru dilanjutin lagi” saran dari Raya kepada sahabatnya itu.
“Tanggung Jeng, takut gak keburu.”
“Tapi istirahat aja dulu kali Jeng, barang 10 menit gitu... Ntar kalau dah keletihan sangat, terus jatuh sakit, gimana coba? Yang ada ntar malah gagal sidang skripsi. Hum, Nunda donk dapet gelar S.Kom.I.” kembali Raya menceramahi sahabatnya yang seminggu lagi akan sidang skripsi.
“Kalau dapet gelarnya ditunda, nikahnya juga bakal ditunda donk” goda Raya.
“Ah, bisa aja. Lagian siapa juga sih yang mau nikah cepet-cepet.”
“Eits....tidak kah......” kata-kata Raya terhenti karena HP ber-Casing Ungu di samping Laptop Ratih dengan warna senada pula itu, berdering kencang.
“Stop Jeng ya ceramahnya, lanjutin nanti aja. Tahajjud dulu yuk” ajak Ratih pada Raya. Begitulah Ratih, sesibuk apapun ia tetap mementingkan ibadah. Sejak aliyah dulu, ia selalu memasang alarm di Hpnya tepat pukul 02:00 sebagai waktu Qiyamullailnya.
***
Matahari begitu taat akan titah Tuhannya, begitu pula Ratih yang selalu mendamba menjadi hamba yang masuk dalam rumpun hamba-hambaNya yang beriman. Itulah kemiripan antara Raya dan Matahari, selalu ingin dekat dengan Penciptanya, yakni Allah Azza wa Jalla.
Hangatnya sapaan Matahari pagi ini mengiringi perjalanan Ratih menuju kampus Biru. Hari ini Ratih ingin kembali berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya. Ratih benar-benar ingin mematangkan persiapan sidang skripsinya nanti.
“Asssalamu’alaikum..” ucap Ratih sambil mengetuk pintu ruang tugas Pak Abdul Mukti, dosen pembimbingnya.
“wa’alaikumsalam, masuk” terdengar jawaban singkat dari dalam ruangan itu.
Hati Ratih berdebar, ia dipersilahkan masuk sementara ia takut kalau di dalam hanya ada Pak Mukti (sapaan akrab untuk Pak Abdul Mukti) sendiri. Pasalnya pintu itu tertutup rapat.  Kalau ia masuk begitu saja, ia khawatir akan mengundang fitnah. Sangat tidak baik kalau seorang wanita dan pria yang bukan muhrim berdua-duaan dalam ruangan. Meski ruang terbuka sekalipun. Apatah lagi Pak Mukti, sarjana S2 lulusan UIN Bandung itu masih lajang. Ratih ragu dan bingung, apakah harus melangkahkan kaki ke depan ataukah ke belakang.
“Masuk gak ya...gak usah ajalah..tapi harus sekarang juga konsultasinya. Tapi...kalau malah ngundang fitnah gimana??? Waduh.....gimana ya...?” debat Ratih dalam hatinya.
Ratih masih terdiam di depan pintu.
“Ya udah lah, nanti aja. Tunggu ada orang lain di ruangan Pak Mukti.”
Akhirnya Ratih memilih melangkahkan kakinya ke belakang, meninggalkan ruangan Pak Mukti.
***..bersambung....
 (Sob...sile sambung kelanjutannye...cukup la tu muqaddimah dari mita.....lanjutkan ye...)

Thursday 15 September 2011

STIK Muhammadiyah Lepas 177 Mahasiswa

STIK Muhammadiyah Lepas 177 Mahasiswa
Oleh Ubay KPI
Melalui sidang senat terbuka tahun akademik 2010/2011, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak, resmi melepas sebanyak 177 mahasiswa DIII dan S1 pada wisuda yang dilaksanakan di Hotel Kapuas Palace, Kamis (8/9) pagi kemarin.
Dalam prosesi wisuda yang turut dihadiri PWM Muhammadiyah Kalimantan Barat, Ahmad Jais kemarin, hadir pula dari perwakilan dari Pemerintan Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, dan beberapa undangan lainnya.
Prosesi wisuda kemarin juga disertai dengan sumpah dan pelantikan mahasiswa dalam melayani kesehatan di Kalimantan Barat. Lulusan diharapkan mampu membantu kemajuan kesehatan, dan mengisi ruang kosong atau fasilitas lainnya yang masih kekurangan tenaga kesehatan.
Dalam sambutannya, Ketua STIK Muhammadiyah Pontianak, Wuriani, S. Kep. Ners menyampaikan, pada tahun ini, nilai rata mahasiswa mencapai 3,39 untuk program studi DIII, sedangkan S1 mencapai 3,31. Jumlah keseluruhan 177 mahasiswa yang diwisuda kemarin, meliputi 97 mahasiswa dari DIII keperawatan, 74 mahasiswa dari S1 Keperawatan, dan 6 mahasiswa profesi keperawatan.
“Tahun ini, nilai tertinggi untuk DIII mencapai 3.56, dan untuk S1 sedikit lebih yakni 3.58,” ujarnya.
Sambutan dari Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, mengharapkan, dari seluruh mahasiswa yang telah ditetapkan telah lulus, diharapkan semuanya sudah siap bertugas. Siap bukan hanya dari faktor mental dan kesehatan, namun juga kemampuan diri mengaplikasikan apa yang didapat selama bangku kuliah.
“Kadang mereka memilih-milih tempat untuk bekerja. Ada yang pilih di kota, dan kadang memilih dekat dengan tempat tinggal,” ujarnya.
Ditegaskan pula, lulusan STIK Muhammadiyah harus memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kalimantan Barat saat ini membutuhkan banyak tenaga kesehatan. Khususnya untuk daerah pedalaman dan perbatasan. Hanya saja, terkadang tenaga yang dimiliki tidak mau ditempatkan di daerah yang jauh.
Salah satu orang tua mahasiswa yang turut hadir pada prosesi wisuda kemarin, Zainah menuturkan, telah selesainya mengenyam pendidikan bagi anaknya di STIK Muhammadiyah merupakan suatu kebanggaan serta bahagia. Selanjutnya, tergantung kepada anaknya, apakah ingin melanjutkan pendidikan ke S2 atau langsung mengabdi kepada masyarakat.
Seperti lazimnya sebuah prosesi wisuda pada perguruan tinggi lainnya di Kalimantan Barat. Wali atau orangtua ikut menyertai momen bersejarah tersebut. Mereka yang berasal dari daerah datang ke Pontianak hanya ingin menemani dan menyaksikan prosesi wisuda. Seperti yang dikatakan oleh Iwan asal Ketapang. Kerabat salah satu wisudawan. Ia datang dari Ketapang menggunakan jalan darat menempuh perjalanan 5 jam. “Kebetulan adik meminta untuk hadir, untuk itu suatu kebahagiaan, saya datang meskipun jarak yang ditempuh sangat jauh. Yang kita ingin hanya rasa kebersamaan dalam kebahagiaan,” ujar Iwan.

Penancapan Tiang Pertama Pasar Anggrek

Penancapan Tiang Pertama Pasar Anggrek
Pasar Tradisional Bernuansa Modern
Oleh Ubay KPI
Berada di atas lahan 3.3 hektar, Kota Pontianak akan memiliki sebuah pasar tradisional dengan nuansa modern, ialah Pasar Anggrek yang secara resmi penancapan tiang pertamanya dilakukan Wakil Walikota Pontianak, Paryadi di lokasi pasar, Jalan Ya’m Sabran Pontianak Timur, Minggu (11/9) pagi kemarin.
Pembangunan yang diperkirakan akan selesai satu tahun setengah ditandai dengan penancapan tiang pertama kemarin disaksikan pula oleh pihak perusahaan PT. Bumi Mitra Bersatu, Graha Kalindo sebagai perusahaan pemilik dan penyedia ruko strategis tersebut.
Di kawasan perdagangan tradisional bernuansa modern tersebut, akan dibangun sebanyak 160 ruko, 64 kios, dan 48 lapak yang berada di tengah-tengah kawasan perdagangan. Proyek yang dilakukan perusahaan swasta lokal tersebut sebagai pemilik lahan, nantinya akan menyerahkan segalanya kepada Pemerintah Kota Pontianak dalam pengelolaan pasar.
Wakil Walikota Pontianak, Paryadi usai penancapan tiang pertama kemarin menyatakan, inisiatif perusahaan swasta melakukan pembangunan kawasan perdagangan merupakan suatu dukungan terhadap Pemerintah Kota Pontianak dalam mengembangkan usaha masyarakat.
Dalam tata pelaksanaannya nanti, pasar tetap akan diawasi Pemerintah Kota Pontianak, mulai dari penjualan hingga pemesanan. Lebih diprioritaskan menurut Paryadi, kawasan perdagangan ini yang berada di Pontianak Timur, lebih mengutamakan kepada masyarakat Pontianak Timur untuk melakukan roda perekonomian. “Khususnya para PKL yang ada di sini (Pontianak Timur),” ujarnya.
Direktur Utama, PT Bumi Mitra Bersatu, Graha Kalindo, Anton Limbong kepada wartawan kemarin juga menjelaskan, meski pembangunan baru mulai dilakukan, animo masyarakat sudah sangat tinggi untuk mendapatkan ruko dan lapak yang ada di kawasan tersebut. “Sudah banyak masyarakat yang memesan. Mengenai harga sangat bervariasi, hingga mencapai satu miliar dan ada juga tujuh ratus juta, tergantung posisi ruko,” ujarnya.
Meskipun nantinya pembangunan ini tidak selesai dalam satu tahun setengah. Anton Limbong menerangkan, pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Namun, kawasan perdagangan kios yang akan berada di tengah lokasi, akan menjadi prioritas utama dalam pengerjaan. “Membutuhkan dana sekitar Rp 98 miliar untuk menyelesaikan pembangunan ini. Kalaupun tidak selesai dalam waktu tersebut, nanti akan dilakukan bertahap,” terang Anton Limbong.
Kawasan perdagangan tradisional bernuansa modern ini akan dibangun sebanyak 10 blok di dalamnya. Tiga lokasi kios, dan satu lokasi lapak, serta food area.

Haornas untuk Kesehatan Masyarakat

Utin Kusumawaty menyerahkan bingkisan hadiah doorprize kepada peserta yang beruntung pada peringatan Haornas tahun lalu. FOTO: Ubay KPI
Haornas untuk Kesehatan Masyarakat
Oleh Ubay KPI
Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada tanggal 9 September merupakan momen dalam memperingati hari olahraga sekaligus kembali menyemarakkan semangat olahraga kepada masyarakat. Olahraga bukan hanya terikat kepada atlet, namun untuk semua kalangan masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Barat, Utin Kusumawaty saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (9/9) siang kemarin.
“Esensi dari Haornas ialah masyarakat sehat dan bugar, dan meningkatkan kesadaran masyarakat bagaimana pentingnya olahraga,” jelasnya.
Ia mengatakan, dalam peringatan Hari Olahraga Nasional sesuai dengan surat pemberitahuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Seyogyanya Haornas diperingati tanggal 9 September. Hanya saja dalam surat pemberitahuan kepada pemerintah, pelaksanaan bisa saja menyesuaikan dengan situasi daerah masing-masing.
“Pemerintah Kalimantan Barat akan tetap melakukan peringatan Haornas melalui, namun tidak pada tanggal yang bertepatan. Sebab, sekarang masih dalam suasana Idul Fitri dan tidak memungkinkan untuk mengerahkan masyarakat dalam memperingatinya,” ulasnya.
Dengan mengangkat tema ”Satu Indonesia Bangkit dan Maju” Pemerintah Kalimantan Barat akan memperingati Haornas pada tanggal 18 September mendatang di sirkuit care free day. Dalam peringatan tersebut sekaligus akan membacakan sambutan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang akan dibacakan oleh Gubernur Kalimantan Barat.
Dalam peringatan Haornas nanti, Pemerintah Kalimantan Barat melalui Dispora Kalimantan Barat akan melaksanakan beberapa kegiatan meliputi senam aerobic, fun bike, penyerahan tali asih kepada insan olahraga, dan pembagian doorprize kepada peserta.
“Dalam peringatan Haornas nanti kita juga akan melibatkan banyak pihak. Termasuk masyarakat umum yang menjadi tujuan utama dalam peningkatan kesadaran berolahraga,” ujarnya.
Sejalan dengan peringatan Haornas ke-28 ini, Utin Kusumawaty juga berharap, dengan semangat Haornas, khususnya atlet yang akan menghadapi PON ikut memacu semangat untuk nama baik Kalimantan Barat di kancah nasional.  

Tumbuhkan Rasa Kebersamaan

Tumbuhkan Rasa Kebersamaan
Oleh Rosalinda
Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Kalimantan Barat mengadakan halal bihalal, Rabu (7/9) kemarin, di Kantor BPMD Provinsi Kalbar di Jalan Sultan Syarief Abdurrahman untuk memperat silaturahmi serta meningkatkan kinerja aparatur (Kalbar).
Kepala Dinas BPMD Provinsi Kalbar Yoseph Alexander, M. Si, yang ditemui di sela-sela halal bihalal menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan usulan dari Mantan Sekretaris BPMD, yakni Rizal Mahdi. “Dengan kegiatan seperti ini akan mempererat silaturahmi mulai dari pimpinan sampai staf BPMD Provinsi Kalbar,” kata Yoseph kepada Borneo Tribune.
Ia menjelaskan momen ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan serta keakraban sesama karyawan BPMD. “Yang pasti kita semua ada kesalahan dalam momen ini, pintu maaf terbuka lebar dan ke depan dapat mengubah agar lebih baik,” ujar Yoseph.
Dikatakannya, kinerja staf BMPD setiap tahunnya semakin baik. Ia berharap dapat menghapus mindset orang tentang pegawai yang tidak disiplin, serta tetap menjalankan tugas meski tidak ada pimpinan.
Mantan Sekretaris BPMD Provinsi Kalbar Rizal Mahdi, memberikan apresiasi kepada BPMD. “Halal bihalal ini dilakukan dalam rangka memupuk kebersamaan dalam rangka peningkatan kinerja BPMD itu sendiri, apabila menyatu tentu sesulit apapun pekerjaan akan menjadi mudah karena ada kebersamaan pimpinan dan staf,” jelas Rizal.

Air Mata Menyelimuti Keluarga Besar Alawiyyin

Air Mata Menyelimuti Keluarga Besar Alawiyyin
Oleh Ubay KPI
Khidmat, khusuk dan penuh renungan. Itulah yang terlihat pada peringatan halal bihalal keluarga besar Alawiyyin Kota Pontianak yang dilaksanakan di Keraton Kadriyah Pontianak, Minggu (11/9) pagi kemarin.
Suasana kekeluargaan begitu kental dalam menjaga silaturahmi. Kehadiran ulama Jawa Timur, Habin Segaf ibnu Hasan Baharun menambah suasana semakin terasa khidmat. Dibuka dengan shalawat nabi dan doa, keluarga besar Alawiyyin kemudian mendengar siraman tausiyah Habib Segaf ibnu Hasan Baharun.
Air mata menyelimuti majelis bersejarah tersebut, seketika Habib Segaf ibnu Hasan Baharun menceritakan bagaimana perjuangan sang khalifah sejati, Muhammad SAW dan para sahabatnya serta putera-puterinya, yang merupakan titik pangkal dalam sejarah silsilah kekeluargaan keluarga besar Alawiyyin.
Air mata menandakan bukti penghormatan dan teladan utama dalam melaksanakan memperjuangkan cita-cita Islam.
Suasana lengang terasa, hanya suara Habib Segaf ibnu Hasan Baharun yang terdengar dengan isak menangis menyampaikan siraman hikmah.
Tausiyah bersama keluarga besar Alawiyyin kemarin merupakan agenda terakhir keberadaan Habib Segaf ibnu Hasan Baharun di Pontianak setelah Idul Fitri beberapa waktu lalu. Sebelumnya Habib Segaf ibnu Hasan Baharun mengisi tausiyah pada halal bihalal keluarga besar Syech Muhammad Yusuf Saigon dan Alumni dan Santri Pondok Pesantren Daru Lughoh Wadda’wah Bangil Jawa Timur.
Ketua Panitia Halal Bihalal Keluarga Besar Alawiyyin, Habib Iqbal kemarin menyampaikan, halal bihalal merupakan suatu wadah untuk menjalin lebih erat hubungan silaturahmi antar Alawiyyin, yang senantiasa dilaksanakan setiap tahun. Suatu kebersamaan dan hubungan baik menjadi tujuan utama dalam acara tersebut, seraya mengharap ridho Allah, Dzat Sang Pencipta.

Halal Bihalal Alumni dan Santri Darul Lughoh Wadda’wah

Halal Bihalal Alumni dan Santri Darul Lughoh Wadda’wah
Oleh Ubay KPI
Untuk keenam kalinya, santri dan alumni Pondok Pesantren Darul Lughoh Wadda’wah Jawa Timur melaksanakan halal bihalal. Kali ini halal bihalal akan dilaksanakan di Auditorium Untan, Sabtu (10/9) pagi ini.
Halal bihalal yang juga akan diisi dengan tausiyah oleh Habib Segaf bin Hasan Baharun tersebut akan dihadiri oleh santri dan alumni. Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Shabirin saat dihubungi kemarin menyampaikan, sekitar 1200 undangan telah disebar kepada santri dan alumni.
“Halal bihalal kita mulai pukul delapan dan berakhir sekitar waktu Dzuhur,” ujarnya.
Habib Segaf bin Hasan Baharun berada di Kota Pontianak sejak beberapa hari yang lalu. Ada empat agenda termasuk halal bihalal yang diisi oleh Habib Segaf bin Hasan Baharun. Termasuk dalam halal bihalal keluarga besar Syech Muhammad Yusuf malam kemarin di Masjid Al-Karim Kampung Saigon. Sebelumnya, Habib Segaf bin Hasan Baharun juga mengisi pengajian pada tabligh akbar yang dilaksanakan di Jalan Wahid Hasyim, Gang Shaleh.
Selain alumni dan santri, pada halal bihalal kali ini, panitia juga mengundang masyarakat umum untuk ikut serta dalam halal bihalal pagi ini.
“Untuk merapatkan silaturahmi antar alumni dan santri, serta bagaimana mengambil hikmah dari tausiyah nanti,” ujar Muhammad Shabirin.

Haul Perdana Perintis Kampung Saigon

Syech Muhammad Yusuf Saigon
Haul Perdana Perintis Kampung Saigon
Oleh Ubay KPI
Untuk kali pertama, keluarga besar keturunan tokoh Kampung Saigon, Syech Muhammad Yusuf yang masih tetap berada di Kota Pontianak akan mengadakan haul keluarga besar dalam mengenang sejarah perjuangannya membangun Kampung Saigon yang saat ini bernama Jalan Tanjung Raya II, Pontianak Timur.
Haul akbar Syech Muhammad Yusuf dilaksanakan di Masjid Al-Karim Saigon, Kamis (8/9) setelah salat Isya’.
Salah satu keturunan Syech Muhammad Yusuf yang jatuh pada garis cicit dalam garis silsilahnya, Syahrani saat dihubungi sore kemarin menuturkan, dalam haul ini mengundang beberapa pejabat seperti Walikota Pontiana, Kapolresta Pontianak, Makodam Tanjungpura, Camat Pontianak Timur, dan beberapa pejabat dan tokoh Kota Pontianak lainnya.
Dalam haul ini, juga dirangkai dengan haul Mufti Abdus Shomad, seorang yang menemani Syech Muhammad Yusuf pada masa hidupnya dalam membina sebuah pendidikan di Madrasah Saigoniyah.
Dalam sebuah sejarah, nama Saigon diambil dari nama istri Syech Muhammad Yusuf yang keturunan Negara Vietnam, ialah Saigon. Kebersamaan Syech Muhammad dengan Saigon hingga akhir hayat Syech. Sehingga dalam mengenang kebersamaannya, diabadikanlah nama istrinya menjadi nama kampung yang saat ini berada di wilayah Pontianak Timur.
Syahrani juga mengatakan, meskipun haul ini merupakan kali pertama, keluarga keturunan Syech Muhammad Yusuf akan mengupayakan haul akan dilaksanakan setiap tahun ke depannya.  

Kota Pontianak Mengalami Inflasi 1,78 Persen

Kota Pontianak Mengalami Inflasi 1,78 Persen
Oleh Ubay KPI
Selama Bulan Agustus 2011, Kota Pontianak mengalami inflasi sebesar 1,78 persen. Dengan inflasi tersebut, Kota Pontianak menempati peringkat ketujuh dari 66 kota se-Indonesia.
Hal tersebut sesuai dengan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat Nomor 45/09/61/Th.XIV, 5 September 2011.
Inflasi di Kota Pontianak di bulan Agustus disebabkan karena adanya kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, makanan jadi, rokok, dan tembakau. Begitu juga dengan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Kelompok sandang juga mengalami kenaikan serta transportasi, rekreasi, dan jasa keuangan.
Inflasi yang terjadi di Kota Pontianak pada bulan Agustus sebesar 1,78 persen tersebut karena berbarengan dengan persiapan perayaan hari raya Idul Fitri 1432 H.
Sepuluh komoditi yang memberikan sumbangan inflasi tinggi antara lain angkutan udara, telur ayam ras, tongkol, jeruk,  sawi hijau,  tenggiri, emas perhiasan, ayam goreng, kangkung, dan kembung.
Dalam press release BPS Provinsi Kalimantan Barat, juga disebutkan laju inflasi kalender Januari-Agustus, Kota Pontianak sebesar 4,28 persen. Sedangkan inflasi year on year (Agustus 2011 terhadap Agustus 2010) sebesar 6.36.

Jasa Raharja Kucurkan Dana Rp 14 Miliar

Jasa Raharja Kucurkan Dana Rp14 Miliar
Oleh Ubay KPI
Dalam kurun waktu selama tujuh bulan, sejak Januari hingga Juli, Jasa Raharja Cabang Kalimantan Barat mengeluarkan dana sebesar Rp 14 miliar untuk santunan terhadap korban kecelakaan lalu lintas di wilayah Kalimantan Barat.
Kepala Humas dan Hukum Jasa Raharja Cabang Kalimantan Barat, Lus Prihadi pada kesempatan beberapa waktu yang lalu mengatakan, dana sebesar Rp14 miliar tersebut diperuntukkan kepada korban sesuai dengan rekomendasi dari pihak kepolisian sebagai mitra Jasa Raharja dalam memberikan santunan. Lus Prihadi menjelaskan, Jasa Raharja tidak mengeluarkan asuransi atau santunan jaminan kepada korban Lakalantas bila tanpa rekomendasi dari kepolisian.
“Sebab yang tahu masalahnya adalah pihak polisi,” ujarnya.
Jasa Raharja memberikan jaminan kepada kecelakaan lalu lintas khusus laut, darat, dan udara.
Sedikit diterangkan oleh Lus Prihadi, korban lalu lintas yang berhak menerima santunan jaminan dari Jasa Raharja ialah korban yang ditimbulkan oleh faktor manusia, seperti pengendara menabrak kendaraan lain atau kendaraan menabrak pejalan kaki. “Kalau menabrak trotoar atau jatuh ke sungai tidak masuk dalah ketentuan mendapatkan jaminan Jasa Raharja,” jelasnya.
Untuk bulan Agustus yang berbarengan dengan mudik lebaran, Jasa Raharja masih belum bisa melaporkan sebab masih belum rampung.

2.7 M Untuk Kontingen Kota Pontianak

2.7 M Untuk Kontingen Kota Pontianak
Oleh Ubay KPI
Pemkot Kota Pontianak mengucurkan sebesar 2.7 miliar rupiah untuk kontingen Kota Pontianak pada Porprov ke-10 Kalbar yang akan dilaksanakan 24-30 Juli mendatang.
Dikatakan oleh Wakil Walikota Pontianak, Paryadi dana tersebut direalisasikan dengan dua tahap. Paryadi mengatakan untuk tahap pertama Pemkot Kota Pontianak mencairkan sebesar 2 miliar. “Pencairan pertama dana untuk Kota Pontianak ialah pada bulan April lalu, sedangkan sisanya mungkin dalam waktu dekat ini atau pada bulan depan,” kata Paryadi.
Disebutkan juga bahwa dana 2.7 miliar tersebut tidak hanya untuk KONI saja, namun juga termasuk dana untuk Persipon Pontianak.
Paryadi saat ditanya mengenai belum terealisasinya dana ke masing-masing Pengcab sehingga pelaksanaan TC ada terhambat dan bahkan ada Pengcab yang belum sama sekali melaksanakan TC karena alas an dana yang belum cair dari KONI, Paryadi menjelaskan dana tersebut mungkin akan dicairkan pada awal bulan Juli depan. “Pelaksanaan TC Itu awal bulan Juli, jadi mungkin dana akan cair ke Pengcab pada awal bulan depan awal dalam bulan ini, dan itu merupakan hasil kesepakatan rapat bersama KONI kemarin,” terang Paryadi.


Sambas Bertengger di Posisi Tujuh

Sambas Bertengger di Posisi Tujuh
Kabupaten Pontianak Merosot
Oleh Ubay KPI
Kontingen Kabupaten Sambas mampu memperbaiki peringkatnya dalam perhelatan akbar olahraga empat tahunan Porprov Kalbar, Sambas mangkir di posisi tujuh se-Kalbar, dua tingkat lebih baik dari prestasinya pada Porprov IX tahun 2006.
Sambas pada Porprov X Kalbar 24-31 Juli kemarin berhasil meraih sebanyak 20 medali emas, 22 perak, dan 33 perunggu dari semua cabang yang diikuti. Emas terbanyak yang diperoleh Kabupaten Sambas yakni dari cabang olahraga dayung dengan raihan lima medali emas, kemudian dari selam dengan empat emas, dan 3 emas dari panahan, sedangkan kurangnya disumbang dari cabor angkat berat, panjat tebing, taekwondo, dan tenis lapangan masing-masing dua emas.
Komandan Kontingen Sambas, Chifni  Burhanudin pada beberapa waktu lalu menyampaikan, target SWambas ialah memperbaiki peringkat dengan segala persiapan yang telah dilakukan dan yang ada. “Kami bahagia mampu mencapai target awal, ini semua adalah hasil dari kerja keras atlet yang memiliki emosional tinggi terhadap daerah, ini semua tidak lepas dari mereka sebagai pejuang Sambas dan juga tidak bisa dilepaskan peran pemerintah daerah serta rekan-rekan pengurus yang ikut memfasilitasi mereka,” kata Chifni Burhanudin saat dihubungi via telepon kemarin.
Sedangkan Kabupaten Pontianak yang masih tetap mempertahankan peringkatnya sebagai peringkat kedua Kalbar Porprov, merosot perolehan medalinya dari Porprov IX Kalbar tahun 2006. Pada Porprov tahun ini Kabupaten Pontianak hanya mampu meraih 42 emas, 43 perak, dan 66 perunggu. Sedangkan pada Porprov IX Kalbar, Kabupaten Pontianak yang masih bergabung dengan kabupaten baru Kalbar yakni Kubu Raya, meraih 59 emas, 64 perak, dan 88 perunggu.
Medali emas Kabupaten Pontianak pada Porprov X Kalbar tahun 2010 yang banyak menyumbangkan medali emas terdiri dari empat cabang olahraga yakni, PABBSI dengan 7 emas, atletik, renang, dan anggar masing-masing 6 emas.

Teka-teki Mahasiswa Baru STKIP-PGRI Pontianak

Teka-teki Mahasiswa Baru STKIP-PGRI Pontianak
Oleh Ubay KPI
Pasca seleksi tertulis, wawancara, dan tes kesehatan calon mahasiswa baru yang berakhir beberapa hari lalu. STKIP-PGRI Pontianak tengah melihat hasil tes masing-masing calon mahasiswa. 2.500 kursi untuk mahasiswa baru masih tersebut masih teka-teki. Siapa sajakah yang dinyatakan lulus?
Tinggal menunggu hasil. Pengumuman hasil seleksi calon mahasiswa baru STKIP-PGRI Pontianak tahun akademik 2011-2012 akan dibeberkan pada tanggal 19 September mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua STKIP-PGRI Pontianak, Samion saat dihubungi sore kemarin. Pengumuman hasil seleksi mahasiswa baru menurut Samion akan dipublikasikan melalui media cetak Kalimantan Barat. Satu hari setelah pengumuman tersebut, mahasiswa yang dinyatakan lulus seleksi sudah bisa melakukan pendaftaran.
“Pasti kita akan publikasikan melalui media cetak pada tanggal 19 September mendatang,” ujarnya.
Animo pemuda untuk masuk perguruan tinggi STKIP-PGRI Pontianak sangat tinggi. Lebih dari 3.800 mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan tanggal 7 September lalu. “Ada sekitar 1.500 calon mahasiswa akan gugur pada seleksi tahun ini,” ujarnya.
Samion mengharapkan, apapun hasil dari keputusan panitia seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini bisa diterima dengan lapang dada oleh semua kalangan. Khususnya calon mahasiswa baru yang tidak lulus. “Sebab seleksi memang sangat ketat. Mereka berebut sekitar 2500 kursi. Sedangkan yang mendaftar sangat banyak,” kata Samion.
Minat mahasiswa baru pada tahun ini sangat tinggi di dua program studi yang dilaksanakan STKIP-PGRI Pontianak, ialah Teknologi Informasi Komputer dan Penjaskes. Dua program studi ini merupakan program studi yang banyak diminati dari sepuluh program studi yang ada di STKIP-PGRI Pontianak.
Samion juga menyebutkan fasilitas yang ada di kampus STKIP-PGRI Pontianak. Sejalan dengan banyaknya peminat, perkuliahan di STKIP-PGRI Pontianak berlangsung pagi dan sore. “Kamu tetap akan berusaha memberi fasilitas lengkap. Termasuk dengan pembangunan kampus anyar di Ampera yang terus dikembangkan. Hal itu dilakukan untuk kenyamanan semua mahasiswa,” ujarnya.