Monday, 12 September 2011

Topas, Pencinta Cassillas

Topas, Pencinta Cassillas
Oleh Ubay KPI
Secara permainan, SMA Panca Bakti memang kalah pada pertandingan kemarin saat melawan SMKN 7 Pontianak. Namun yang membuat mencengangkan adalah penampilan Topas penjaga gawang SMA Panca Bakti yang bermain begitu sempurna. Topas sering kali mematahkan serangan yang digempur dengan bertubi-tubi oleh penyerang SMKN 7 Pontianak. SMKN 7 hanya mampu menyarangkan satu gol ke gawang Topas.
Penjaga gawang yang kini duduk di kelas 3 SMA menjadi penjaga gawang sejak naik kelas 2 SMA dan sejak itu dipercaya untuk menjadi penjaga gawang utama SMA Panca Bakti hingga sekarang.
Kiper yang menyukai Iker Casillas penjaga gawang tim Spanyol ini hanya kebobolan 5 gol dari empat kali pertandingan di Justitia Futsal 8.
Diakui, ia menyukai Iker Casillas karena ia penjaga gawang yang bagus, serta dari hasil menyaksikan Iker Casillas saat bertanding, Topas banyak mengetahui tentang teknik menepis bola dan menangkap serta menjaga badan dari serangan lawan untuk tidak cedera. Dari hasil menyaksikannya itu, kemudian Topas mempraktekkannya ketika latihan.
Penjaga gawang kelahiran 23 Agustus 1990 putra dari pasangan bapak Guntoro dan ibu Sijianti ini selain berlatih bersama temannya-temanya, ia juga dibimbing oleh penjaga gawang futsal Kalbar yakni Ferdiansyah yang juga merupakan alumni dari SMA Panca Bhakti. Di bawah bimbingan Ferdiansyah, Topas merasa lebih bagus dari sebelumnya karena Topas sering latihan dan diberikan teknik sebagai kiper oleh pelatihnya.
Menurut Topas kunci untuk pandai menjaga gawang tidak sulit, kuncinya ialah asalkan tekun dan mau berlatih. “Tidak sulit menjaga penjaga gawang yang bagus, yang penting niat kita untuk berlatih dan punya kemauan,” katanya saat di wawancarai kemarin.
Selain menjadi penjaga gawang SMA Panca Bhakti, Topas juga pernah menjadi penjaga gawang tim futsal Safani, namun sekarang sudah keluar.
Ia mengakui, kesulitannya dalam mengontrol bola saat pertandingan ialah ketika tendangan bebas, karena kadang pagar betis tidak rapat serta tendangan bebas menurutnya sangatlah keras, apalagi dalam jarak  yang dekat.
Menurut ceritanya, selama menjadi penjaga gawang, ia hanya satu kali cedera, yaitu cidera saat mengikuti turnamen EFC 2 kemarin. “Bibir pecah kena siku lawan,” ceritanya.

No comments:

Post a Comment