Tuesday, 13 September 2011

Kubu Raya Taklukkan Ketapang di Titik Putih

Seraya mengibarkan bendera Kubu Raya, supporter Kabupaten Kubu Raya menyemangati tim Kubu Raya saat tampil menghadapi Kabupaten Ketapang pada partai final cabang sepak bola Porprov X Kalbar tahun 2010. Kubu Raya menang melalui drama adu pinalti. FOTO: Ubay KPI
Kubu Raya Taklukkan Ketapang di Titik Putih
Oleh Ubay KPI
Bermain di stadion Sultan Syarif Abdurrahman Pontianak, partai final sepak bola Porprov X Kalbar yang menampilkan Kubu Raya yang Vs Ketapang, Sabtu (31/7) kemarin Kubu Raya akhirnya mampu menaklukkan perlawanan tim Ketapang dengan drama adu pinalti.
Bermain dihadapan supporter yang meruah di tribun SSA yang didiominasi oleh supporter Kubu Raya, Ketapang di babak pertama bermain sangat tertekan dan banyak bertahan. Akan tetapi, meski peluang banyak yang diraih Kubu Raya, Iwan Bujang, dkk sampai dengan akhir babak pertama tak mampu menciptakan satu gol pun, begitu pula sebaliknya Ketapang yang bermain bertahan sepanjang babak pertama, dan bermain dihadapan supporter Kubu Raya yang lengkap dengan drum band, Ketapang tak mampu menuai gol, dan hanya memiliki satu peluang emas melalui kapten timnya, Candra Debi yang melepas tendangan keras dari luar kotak pinalti, namun masih mampu diantisipasi oleh Pranayan penjaga gawang Kubu Raya.
Memasuki paruh kedua, Kubu Raya semakin santer melancarkan serangan meskipun kadang serangan balik Ketapang sangat membahayakan gawang Kubu Raya. Di babak kedua, Ketapang bermain lebih lepas dan sering kali memberikan balasan serangan. Peluang emas Ketapang terjadi dua kali, pertama melalui Candra Debi tendangan dari luyar kotak, kedua melalui Dedi Desa yang memanfaatkan umpan matang dari Bagus Amrullah, keduanya semua gagal memetik gol karena mampu dibaca oleh Pranayan. peluanh ketiga melalui M. Jainudin yang melepas tendangan keras namun masih membentur mistar gawang Kubu Raya.
Sedangkan Kubu Raya banyak sekali memilik banyak peluang di babak kedua, melalui Iwan Bujang, Suryadi, Pilianus, Edi Sutanto, dan Rudi Pramono. Semuanya belum mampu mengarah sasaran dengan tepat. Sampai dengan akhir babak kedua, kedua tim masih bermain imbang tanpa gol.
Skor 0-0 kemudian dilanjutkan dengan pertandingan 15x2 menit. Sampai dengan akhir dua babak tambahan, kedua tim juga masih belum mampu mencetak gol.
Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan adu pinalti. Masing-masing tim mengutus lima eksekutor. Kubu Raya mempercayakan kepada Edi Sutanto, Pilianus, Hardian, Hengki Tornando, dan Iwan Bujang. Sedangkan Ketapang menunjuk M. Jainudin, Candra Debi, Suryadi, Dedi Desa, dan Riza Kurniadi.
Drama adu pinalti berakhir dengan skor 5-4 untuk kemenangan Kubu Raya. Semua eksekutor Kubu Raya sukses melaksanakan tugasnya dengan sempurna, semua eksekutor mampu menjeblos gawang Ketapang yang dijaga Suhardi, sedangkan Ketapang, satu eksekutor gagal melaksanakan kepercayaannya, yakni penendang pertamanya, M. Jainudin yang tendangannya dibaca dengan mudah oleh Pranayan. Tendangan M. Jainudin yang menyisi ke sebelah kiri Pranayan mampu dimuntahkan keluar gawang sehingga Ketapang gagal meraih poin.
Eksekutor penetu Kubu Raya sebagai penendang terakhir yakni Iwan Bujang, berhasil menjebloskan di kulit bundar dan membuat Kubu Raya unggul 5-4. Setelah Bujang melaksanakan tugas dengan sempurna, ia meluapkan kegembirannya dengan lari menuju pelatihnya, Tajudin dengan berlari sambil membuka baju kebanggannya, Bujang disambut dengan senyum dan pelukan, sedangkan pemain Kubu Raya yang berjejer di tengah lapangan langsung sujud sukur dan saling berpelukan.
Kemudian, pemain Kubu Raya langsung mengerumuni Iwan Bujang dan saling tindih meluapkan kegembiraannya. Tidak hanya pemain, supporter Kubu Raya juga ikut turun masuk lapangan dengan membawa bendera Kubu Raya serta spanduk Kubu Raya yang bertulis “Kubu Raya untuk Indonesia”. Selain itu, ada salah satu pengurus PSSI Kubu Raya yang mengucurkan air mata saat berpelukan dengan Tajudin meluapkan bahagianya. Begitu pula supporter ada yang ikut meneteskan air mata.
Sedangkan, di sisi lain, penjaga gawang Ketapang Ilham Husein terkapar menelentangkan badannya di dekat gawang dengan hasil tersebut yang menempatkan timnya sebagai juara kedua. Sedangkan di tengah lapangan, pemain Ketapang hanya bisa tertunduk lesu dan sebagian pengurus dan manejer Ketapang mencoba menabahkan pemainnya.
Usai pesta bahagia dan kecewa kemarin sore, kemudian dilanjutkan dengan pengalungan medali kepada tiga tim juara, pertama Kubu Raya, kedua Ketapang, dan ketiga Sambas.

No comments:

Post a Comment