Akhir dari Festival Meriam Karbit
Siap Pecahkan Rekor Muri
Oleh Ubay KPI
Selama ini hanya festival meriam biasa yang dilaksanakan di Kota Pontianak dalam menyemarakkan malam Idul Fitri. Rancangan ke depan yang akan dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, ialah akan memecahkan rekor muri meriam terbesar.
“Festival Meriam Karbit untuk tahun ini memang sudah selesai dan tetap akan dilaksanakan di tahun mendatang, namun ada tugas besar lagi tengah kami rancang, ialah, Kota Pontianak melalui forum meriam karbit akan memecahkan rekor muri meriam terbesar dan terpanjang,” ujar Ketua Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, Syaiful Azhar.
Ditargetkan, rencana ini akan dilaksanakan tahun mendatang. Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat telah menemukan ukuran kayu yang akan menandingi besar dan panjangnya meriam karbit yang ada di Jepang dengan panjang 12 meter dan diameter 90 sentimeter. Saat ini, meriam terbesar yang tercatat di Rekor Muri adalah di Jepang.
Bersama dengan Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, Syaiful Azhar telah merancang untuk memecahkan rekor muri tersebut. Dijelaskan, Kota Pontianak pada tahun 2007 telah memecahkan rekor muri dengan meriam terbanyak sepanjang Sungai Kapuas. Dan tahun depan, meriam dengan ukuran diameter 105 sentimeter dan panjang 30 meter akan memecahkan meriam yang ada di Jepang.
“Kami telah menemukan kayunya yang ukurannya 30 meter. Ada di dua tempat, di Limbung dan di Karimata. Jenis kayunya Kruwing, kayu yang kualitasnya nomor dua setelah belian,” katanya.
Di Festival Meriam Karbit tahun ini, Kota Pontianak memiliki 50 titik meriam karbit yang berjejer di tepian Sungai Kapuas. Hanya saja, dari 50 titik meriam karbit tersebut, 32 titik yang mengikuti festival.
“Kami sudah mengumumkan pemenang dari festival itu, tahun ini pemenangnya ialah meriam Kelantan Putra Gang Garuda. Kami mengharap dukungan semuanya, semoga rencana memecahkan rekor muri bisa terwujud dan meriam karbit tetap dilestarikan di Kota Pontianak,” harap Syaiful Azhar.
Siap Pecahkan Rekor Muri
Oleh Ubay KPI
Selama ini hanya festival meriam biasa yang dilaksanakan di Kota Pontianak dalam menyemarakkan malam Idul Fitri. Rancangan ke depan yang akan dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, ialah akan memecahkan rekor muri meriam terbesar.
“Festival Meriam Karbit untuk tahun ini memang sudah selesai dan tetap akan dilaksanakan di tahun mendatang, namun ada tugas besar lagi tengah kami rancang, ialah, Kota Pontianak melalui forum meriam karbit akan memecahkan rekor muri meriam terbesar dan terpanjang,” ujar Ketua Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, Syaiful Azhar.
Ditargetkan, rencana ini akan dilaksanakan tahun mendatang. Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat telah menemukan ukuran kayu yang akan menandingi besar dan panjangnya meriam karbit yang ada di Jepang dengan panjang 12 meter dan diameter 90 sentimeter. Saat ini, meriam terbesar yang tercatat di Rekor Muri adalah di Jepang.
Bersama dengan Forum Komunikasi Tradisi Meriam dan Budaya Kalimantan Barat, Syaiful Azhar telah merancang untuk memecahkan rekor muri tersebut. Dijelaskan, Kota Pontianak pada tahun 2007 telah memecahkan rekor muri dengan meriam terbanyak sepanjang Sungai Kapuas. Dan tahun depan, meriam dengan ukuran diameter 105 sentimeter dan panjang 30 meter akan memecahkan meriam yang ada di Jepang.
“Kami telah menemukan kayunya yang ukurannya 30 meter. Ada di dua tempat, di Limbung dan di Karimata. Jenis kayunya Kruwing, kayu yang kualitasnya nomor dua setelah belian,” katanya.
Di Festival Meriam Karbit tahun ini, Kota Pontianak memiliki 50 titik meriam karbit yang berjejer di tepian Sungai Kapuas. Hanya saja, dari 50 titik meriam karbit tersebut, 32 titik yang mengikuti festival.
“Kami sudah mengumumkan pemenang dari festival itu, tahun ini pemenangnya ialah meriam Kelantan Putra Gang Garuda. Kami mengharap dukungan semuanya, semoga rencana memecahkan rekor muri bisa terwujud dan meriam karbit tetap dilestarikan di Kota Pontianak,” harap Syaiful Azhar.
No comments:
Post a Comment