Monday 12 September 2011

Wakil Mempawah Gagal

Wakil Mempawah Gagal
Oleh Ubay KPI

Tim futsal SMAN 1 Siantan yang menjadi satu-satunya wakil dari Kabupaten Mempawah yang ikut serta dalam kejuaran Justitia Futsal 8 tahun 2010 gagal melaju ke babak 8 besar setelah pada babak 16 besar kalah dari SMA Bina Utama Pontianak. Pada pertandingan yang diselenggarakan pada hari Senin (08/2) kemarin di Gor Pangsuma Pontianak, SMAN 1 Siantan kalah 0-1. Gol SMA Bina Utama terjadi pada menit akhir pertandingan babak kedua.
Kegagalan SMAN 1 Siantan untuk melaju ke 8 besar ditanggapi dengan legowo oleh pelatih SMAN 1 Siantan bapak Pujiono. Ia mengatakan kekalahan dalam pertandingan adalah hal biasa terjadi. Dalam permainan ada yang kalah dan ada yang menang. Segalanya sudah dilakukan oleh anak asuhnya, pemain SMAN 1 Siantan sudah bermain maksimal dan nasib saja yang belum berpihak kepadanya.
“Anak-anak sudah bermain maksimal dan sudah bermain bagus, hanya saja nasib belum memihak kepada kami. Dan dalam permainan pasti ada yang kalah dan ada yang menang,” ungkapnya saat diwawancarai usai pertandingan.
Dengan hasil itu, Pujiono juga memotivasi anak asuhnya untuk menerima segala kenyataan supaya anak-anaknya pulang dengan tanpa beban. Ia juga menanamkan kepada pemainnya jiwa sang pemain sejati. Bahwa itulah permainan.
“Saya tanamkan kepada mereka menjadi pemain sejati, yakni inilah permainan, kadang menang dan kadang kalah, dan pasti dalam permainan ada yang lebih baik,” tegasnya.
Direncanakan, semua pemain SMAN 1 Siantan akan pulang malam itu juga usai pertandingan setelah sebentar melepas lelah dan membalikkan mental pemainnya. Supaya pemainnya tidak shock dengan kekalahan itu.
“Mobil sudah menunggu, kami akan pulang malam ini juga, karena setiap kami bertanding kami selalu pulang pergi.” Katanya.
Ia menambahkan, “namun kami tidak akan langsung pulang, kami akan beri waktu anak-anak untuk melepas lelah dan sedikit refresing. Karena kami tahu, dengan hasil ini anak-anak pasti kecewa, apalagi kekalahan itu terjadi di menit akhir,” tambahnya.
Kekalahan itu sangat dirasakan oleh kapten SMAN 1 Siantan, Khairil Putra, ia sangat kecewa dengan hasil itu, namun ia tetap berpegang teguh dengan apa yang ditanamkan oleh pelatihnya. “Menerima segala kenyataan, dalam permainan ada yang kalah dan ada yang menang”. Meskipun ia sudah berusaha dengan semaksimal mungkin. “Kami sudah berusaha sekuat tenaga, namun kami tidak mampu,” katanya sambil tertunduk lesu bercampur kecewa.
Khairil Putra juga mengucapkan terima kasih kepada sekolah, dewan guru yang telah memfasilitasi segala kebutuhan sejak pertama bertanding, serta kawan-kawannya yang telah mendukung dan memotivasinya. Ia berharap mudah-mudahan keikutsertaan SMAN 1 Siantan dalam turnamen tidak hanya sampai di saat ini. Ia mengharapkan tahun depan muncul generasi baru dan sekolah tetap mengikutsertakan kembali.
Ia meminta juga meminta maaf kepada sekolah dan seluruh dewan guru karena belum dapat memberikan yang terbaik untuk sekolahnya.
Pujianto pelatih SMAN 1 Siantan juga mengatakan bahwa seluruh pemain akan diberikan penghargaan dari sekolah, yang penghargaan itu akan tetap dikenang sampai pemain keluar dari sekolah. Namun Pujianto merahasiakan bentuk penghargaan yang akan diberikan kepada pemainnya tersebut.

No comments:

Post a Comment