Saturday 16 July 2011

Kejutan dari Band Moeda Moedi Santo Paulus

Kejutan dari Band Moeda Moedi Santo Paulus

Oleh Ubay KPI (Jurnalis Borneo Tribune)
Band yang mengatasnamakan Moeda Moedi yang berasal dari SMA Santo Paulus Pontianak mengejutkan dunia musikpelajar se-Jabodetabek.
Pada ajang Jingle Indomie Dare ke-4 di Bekasi, 26 Februari lalu, Band yang dipunggawai pelajar SMA Santo Paulus sukses mennyingkirkan lebih seratus band pelajar pesaingnya dari Pontianak dan se-Jabodetabek.
Band Moeda Moedi SMA Santo Paulus meski hanya puas sebagai runner up pada semifinal Jingle Indomie Dare namun sudah memberikan pembuktian pada belantika music Indonesia pelajar bahwa Pontianak memiliki kemampuan dalam persaingan bermusik.
Band yang punggawai Teodora sebagai (vocalis), Baran (keyboard), Baro (gitar), Boni (drummer) Alvin (ruthem), dan Octa (bass) menghentak malam semifinal Jingle Indomie Dare ke-4 di halaman Yonif 202 Bekasi dengan cirri khas pakaian corak etnis Dayak dengan 3 buah lagu dalam limit waktu 10 menit sesuai dengan ketentuan panitia. Tiga buah lagu yang dibawakan Moeda Moedi Band yakni Cumakita, Jingle Indomie Orisinal, dan Jingle Indomie Kreasi.
Tiga buah lagu yang ditampilkan Moeda Moedi Band SMA Santo Paulus yang dibawakan sekitar pukul 11.30 tersebut membuat terbelalak dewan juri Nugie dan Kuncoro dari Musica Belantika Indonesia. Moeda Moedi Band kalah dari Band Positif, band asal pelajar Bekasi yang juga merupakan tuan rumah.
Vokalis Moeda Moedi, Tedora saat ditemui di ruang Kepala Sekolah SMA Santo Paulus siang kemarin menjelaskan, sangat tidak menyangka akan meraih juara kedua pada semifinal Jingle Indomie Dare ke-4 di Bekasi lalu, sebab persiapan yang dilakukan oleh band tersebut hanya dua minggu karena terlambatnya informasi yang diperoleh. 
Terlebih lagi menurut Teodora persyaratan pertama sempat ada kesalahan yakni mengubah music yang ditentukan panitia serta melebihi limit sehingga panitia memintan perbaikan ulang. “Terakhir pengumpulan rekaman yang sudah di copy ke VCD itu tanggal 31, sedangkan kita mengirimnya tanggal tersebut. Namun sudah terlebih dahulu kita kirim melalui internet,” ujarnya.
Teodora juga mengatakan, pada ajang ini sebanyak 16 sekolah dari Kota Pontianak yang ikut serta dalam seleksi. Namun hanya SMA 1 Pontianak dan SMA Santo Paulus yang dipanggil mengikuti semifinal di Bekasi. “Kita bersyukur dan ini mungkin hasil dari usaha kami. Meskipun masih belum sempurna, tapi dengan keberhasilan ini kami semakin termotivasi. Bukan hanya untuk saya, tapi untuk penerus selanjutnya di SMA Santo Paulus,” katanya.
Kepala Sekolah SMA Santo Paulus, Valensius Ngardi, S. Pd saat ditemui siang kemarin mengatakan SMA Santo Paulus tidak punya target. Pada dasarnya asalkan mereka berani tampil untuk menambah pengalaman dan jam terbang. Dengan mau berusaha tidak mau kalah dengan pelajar dari pulang Jawa dan Jakarta, suatu keberhasilan yang plus. Terlebih lagi sudah dibuktikan dengan juara dua.
Valensius juga menceritakan, Nugie memang sudah memprediksi sebelumnya band asal Kota Pontianak akan memberikan persaingan terhadap band asal ibu kota dan Jawa. Dan itu terbukti, SMA Santo Paulus yang dimaksud.
“Meski masih belum sempurna kami sangat bahagia, mereka tampil bagus dan dengan kreasi mereka sendiri,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment