Prajurit dan Pangdam Kodam XII/Tpr Bergoyang
Oleh Ubay KPI (Jurnalis Borneo Tribune)
Suasana hening hanya suara protokol dan pembaca singkat sejarah setingkat Kodam XII Tanjungpura terjadi di awal syukuran HUT ke-1 Kodam XII Tanjungpura, yang dilaksanakan di Makodam baru, Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Kubu Raya. Hingga sampai Pangdam XII Tanjungpura menyampaikan sambutannya, tak ada suara riuh prajurit dan undangan, yang ada hanya tepuk tangan kecil.
Hingga pemotongan tumpeng tanda syukuran perdana, hanya terdengar tepuk tangan bergema di Aula Makodam. Begitu juga ketika santapan makan malam, yang ada hanya riuh suara prajurit dan undangan.
Suasana hening itu pecah ketika panitia menampilkan sebuah atraksi tarian daerah. Bunyi musik memecah keheningan dan sorak sorai. Berlanjut dengan hiburan artis lokal yang mendendangkan lagu, serta syair bersanjung terhadap Kodam XII Tanjungpura yang disampaikan dengan khas Melayu dengan iringin dendang Melayu.
Syair dibaca dengan khidmat dan menggelitik seluruh insane ada untuk tertawa dan senyum, Pangdam yang duduk semeja dengan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, serta Kapolda Kalbar dan petingginya. Sejumlah perwakilan dari Korem Sintang dan Kalimantan Tengah, Bupati Kubu Raya ikut menyimak syair yang disampaikan yang salah satunya berisi semangat prajurit dalam menjaga keamanan bangsa.
Tak lama berselang, riuh semakin bergema. Pada lantunan lagu ketiga mampu memikat Pangdam untuk berjoged dan bergoyang, serta memberi komanda kepada prajuritnya utuk ikut bergoyang.
Pangdam bergoyang berjejer bersama prajuritnya. Semua berbaur bersama Pangdam mulai prajurit paling hingga hingga satu tingkat di bawah Pangdam. Dendang lagu Maha Dewi cukup menghangatkan suasan malam syukuran. Pangdam XII Tanjungpura bukan hanya mengajak prajurit saja. Namun ibu-ibu yang hadir juga ikut diajak sambil ditemani Pangdam.
Taat dan patuh prajurit terhadap komando Pangdam terus berlanjut. Hingga akhirnya prajurit terus merapat ke panggung acara. Untuk menjaga keamanan, Polisi Militer (PM) berjejer di hadapan prajurit yang sedang menikmati irama lagu. Ada dari prajurit diangkat oleh rekannya berdiri di pundaknya sambil bergoyang. Aksi tersebut memikat perhatian seluruh undangan yang ada di ruangan Makodam.
Sampai dengan sekitar pukul 22.30 dendangan masih berlanjut. Wartawan yang ingin melakukan wawancara juga terkendala meskipun Pangdam sudah bersedia untuk berkomentar. Karena suara music akhirnya wawancara ditunda.
Pangdam bisa diwawancarai usai dari kamar kecil. Di pelataran tempat acara, Pangdam XII Tanjungpura menemui wartawan. Dan menyampaikan banyak statemen. Di antaranya, Makodam masih kekurang personil, ada beberapa prajurit yang telah dipecat karena tidak disiplin, dan Kodam XII Tanjungpura selalu siaga menjaga keamanan bangsa di wilayah kerjanya. Serta, Kodam XII Tanjungpura memiliki personel yang kuat dan profesional, meskipun Kodam XII Tanjungpura baru berdiri dan berusia satu tahun.
Hingga pemotongan tumpeng tanda syukuran perdana, hanya terdengar tepuk tangan bergema di Aula Makodam. Begitu juga ketika santapan makan malam, yang ada hanya riuh suara prajurit dan undangan.
Suasana hening itu pecah ketika panitia menampilkan sebuah atraksi tarian daerah. Bunyi musik memecah keheningan dan sorak sorai. Berlanjut dengan hiburan artis lokal yang mendendangkan lagu, serta syair bersanjung terhadap Kodam XII Tanjungpura yang disampaikan dengan khas Melayu dengan iringin dendang Melayu.
Syair dibaca dengan khidmat dan menggelitik seluruh insane ada untuk tertawa dan senyum, Pangdam yang duduk semeja dengan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, serta Kapolda Kalbar dan petingginya. Sejumlah perwakilan dari Korem Sintang dan Kalimantan Tengah, Bupati Kubu Raya ikut menyimak syair yang disampaikan yang salah satunya berisi semangat prajurit dalam menjaga keamanan bangsa.
Tak lama berselang, riuh semakin bergema. Pada lantunan lagu ketiga mampu memikat Pangdam untuk berjoged dan bergoyang, serta memberi komanda kepada prajuritnya utuk ikut bergoyang.
Pangdam bergoyang berjejer bersama prajuritnya. Semua berbaur bersama Pangdam mulai prajurit paling hingga hingga satu tingkat di bawah Pangdam. Dendang lagu Maha Dewi cukup menghangatkan suasan malam syukuran. Pangdam XII Tanjungpura bukan hanya mengajak prajurit saja. Namun ibu-ibu yang hadir juga ikut diajak sambil ditemani Pangdam.
Taat dan patuh prajurit terhadap komando Pangdam terus berlanjut. Hingga akhirnya prajurit terus merapat ke panggung acara. Untuk menjaga keamanan, Polisi Militer (PM) berjejer di hadapan prajurit yang sedang menikmati irama lagu. Ada dari prajurit diangkat oleh rekannya berdiri di pundaknya sambil bergoyang. Aksi tersebut memikat perhatian seluruh undangan yang ada di ruangan Makodam.
Sampai dengan sekitar pukul 22.30 dendangan masih berlanjut. Wartawan yang ingin melakukan wawancara juga terkendala meskipun Pangdam sudah bersedia untuk berkomentar. Karena suara music akhirnya wawancara ditunda.
Pangdam bisa diwawancarai usai dari kamar kecil. Di pelataran tempat acara, Pangdam XII Tanjungpura menemui wartawan. Dan menyampaikan banyak statemen. Di antaranya, Makodam masih kekurang personil, ada beberapa prajurit yang telah dipecat karena tidak disiplin, dan Kodam XII Tanjungpura selalu siaga menjaga keamanan bangsa di wilayah kerjanya. Serta, Kodam XII Tanjungpura memiliki personel yang kuat dan profesional, meskipun Kodam XII Tanjungpura baru berdiri dan berusia satu tahun.
No comments:
Post a Comment