Wednesday, 13 July 2011

Keponakanku yang Degil

Kabar Bahagia Itu Bersama Takbir 
Oleh: Ubay KPI
Siang kemarin, pukul sebelas tidurku terhentakkan oleh suara yang seebenarnya sangat menggangu hayal mimpi dalam tidurku. Ku dikejutkan dengan suara kakak yang membangunkan saya memberi tahu bahwa kakak iparku pingsan dan akan dibawa ke rumah sakit setelah dua hari dua malam menahan sakit lantaran mau melahirkan.
Kusudah tahu bahwa kaka iparku memang telah dua hari merasa sakit mau melahirkan namun belum juga melahirkan sampai dengan siang kemarin. Bahkan kemarin malam saya juga sempat ke rumahnya yang pas di belakang rumahku sampai dengan pukul tiga dini hari menunggunya melahirkan. Kakak ipar saya istri dari abang kandung saya, Khairuman memang setiap kali mau melahirkan selalu mengalami kesusahan. Dari enam kali melahirkan semuanya susah dan memerlukan waktu lama sampai dengan tiga atau dua hari, dan dari enam kandungan sebelumnya, semua anaknya meninggal ada yang berusia satu hari, dan ada yang keguguran bahkan dari enam kandungan sebelumnya lahir sebelum waktunya paling tinggi usia tujuh bulan kandungan.
Siang kemarin, meski masih sempoyongan merasakan ngantuk, saya menuju rumahnya dan ternyata sudah ramai sekali tetangga yang datang ke rumahnya, bahkan sebagian banyak saudaraku yang berjumlah 10 orang datang juga. Aku bingung, dan tak tahu mau berbuat, setelah mengetahuinya pingsan untuk kedua kalinya, saya bulat dengan keluarga membawanya ke rumah bersalin meski sebenarnya kakak ipar tidak setuju lantaran takut. Saya bergegas mencari kendaraan dan alhmadulillah pick up milik pak haji di kampong tetangga tidak beroperasi keluar, sehingga bisa minta bantu kepadanya untuk membawa ke rumah bersalin.
Sekitar pukul satu siang, saya dan keluarga bawa kakak ipar ke rumah bersalin Bunda di Parit Pekong Siantan, sesampainya di sana, ternyata pihak rumah bersalin tak bersedia untuk membantunya lantaran kakak iparku mengalami sejarah yang tragis yakni kegagalan melahirkan enam kali sehingga pihak rumah bersalin merujuknya ke RS Yarsi.
Di Yarsi masuk pada pukul sekitar setengah tiga, dan langsung mengisi administrasi serta memberikan surat rujukan, di ruang adminstrasi saya benar-benar berbohong kepada pihak petugas, yakni member tahu bahwa anak sebelumnya yang enam, empat diantaranya hidup, dan dua meninggal, serta memberitahu sakit sejak kemarin malam dini hari, padahal sebenarnya semua enam anaknya tidak ada yang hidup, dan kakak ipar mengalami sakit sudah dua hari. Kebohongan itu saya lakukan karena khawatir pihak rumah sakit tidak menerimanya lagi. Saat abangku di-interview oleh petugas, terpaksana saya damping dan abangku menjawab pertanyaan suster sesuai dengan bicaraku yang ada di belakangnya dengan menggunakan bahasa ibu (Madura).
Setelah administrasi selesai, saya izin dengan keluarga untuk ke meninggalkannya guna mencari berita, sekitar jam setengah lima sore kemarin. Dalam perjalananku khawatir selalu ada karena dari keluarga di rumah sakit tidak ada informasi.
Setelah selesai liputan di Kota Baru, pas di depan kantor pajak Kalbar di perempatan Ayani-Kota Baru HP yang saya simpan disaku bajuku bergetar namun, tak langsung saya lihat karena masih mencari es untuk minum. Sampai dekat Mujahidin baru saya lihat, ternyata SMS dari keponakanku yanga ada di rumah sakit, ia member tahu bahwa kakak ipar sudah melahirkan. “Boy, sudah lahir, laki-laki” begitulah isi pesannya. Setelah melihat SMS itu, air mata ini menetes, dan sesekali saya usap merasakan sangat bahagia karena satu-satunya abang saya yang belum memiliki keturunan kini telah diberi oleh Allah.
Di atas motor saya langsung tancap gas menuju Yarsi untuk melihat keponakan baruku, dan di perjalanan saya sambil berdoa semoga keberkahan dan kemulian bulan Ramadan juga menjadi keberkahan bagi bayi yang baru lahir yang nantinya tetap berusia sampai membahagiakan orang tuanya.
Sesampainya di Yarsi, saya temui bayi tanpa dosa yang mungil itu, dan kulihat masih tidur. Saat ingin saya sentuh, dia bergerak. Mungkin terkejut karena pamannya yang terlalu kotor. Mungkin.
Wahai dzat yang memiliki Ramadan, Engkau taburkan berkah pada Ramadan, semoga Engkau juga memberi berkah pada bayi yang lahir di bulan-Mu yang penuh berkah.

No comments:

Post a Comment