Tuesday, 5 July 2011

Remamuda XXV Pacu Minat Menulis

Remamuda XXV
Pacu Minat Menulis
Oleh Ubay KPI

Event tahunan Remamuda XXV, BKPRMI Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya di Parit Seribut Desa Jawa Tengah memasuki hari kelima, beberapa cabang lomba telah berlangsung dan selesai dilaksanakan. Rabu (6/7) akan berlangsung lomba karya tulis ilmiah yang merupakan cabang lomba sain.
Karya tulis ilmiah merupakan salah satu lomba yang bergengsi selain Musabaqah Fahmil Quran (MFQ). SC cabang lomba karya ilmiah, Salman dikonfirmasi siang kemarin menuturkan, peraturan lomba ini sangat mudah, peserta hanya diwajibkan mengumpulkan karyanya sebanyak minimal lima lembar dengan referensi yang cukup. Lomba ini terbilang bari di Remamuda Sungai Ambawang, meskipun baru namun animo peserta sangat besar, dari 63 kontingen yang ikut serta, 70% ikut dalam lomba ini.
Untuk mengurangi plagiat dalam sebuah karya, panitia juga memilih dewan penilai yang sesuai dengan bidangnya. “Sekarang banyak sekali artikel dan makalah yang dapat ditemukan melalui internet, namun panitia sudah mengantisipasi itu. Yang melanggar ketentuan karya ilmiah akan langsung didiskualifikasi,” ujarnya.
Selain pengumpulan karya ilmiah, peserta juga diharuskan mempersentasikan karya masing-masing di depan penilai.
Mantan Ketua BKPRMI Kecamatan Sungai Ambawang, Latief saat dihubungi beberapa waktu lalu mengatakan lomba karya ilmiah sangat penting untuk memacu semangat remaja masjid khususnya untuk membuat karya dan menuangkan ide. Sebagaimana banyak diketahui istilah bahwa menulis adalah simbol keabadian. “Dengan lomba ini kita pacu bagaimana rekan-rekan mencintai dunia kepenulisan, atau setidaknya mereka yang belum memulai, dapat memulainya dengan adanya lomba ini,” ungkapnya.
Ketua BKPRMI Kecamatan Sungai Ambawang, Agus Sulaiman juga menyampaikan sebagaimana ditegaskan oleh Latief,  menulis adalah bagian untuk keabadian. “Juga, dengan menulis remaja bisa memiliki karya, bukan hanya untuk dinikmati diri sendiri, namun juga orang lain. Yang juga bisa memberikan manfaat. Sekecil apapun tulisan itu pastilah ada makna,” ujarnya.
Diakui Agus Sulaiman, untuk membuka minat menulis memang sangatlah tidak mudah. Begitu juga dengan peserta remaja masjid. Agus menceritakan, pada awal diadakannya lomba karya ilmiah, pesertanya memang sangat minim. “Alhamdulillah, untuk tahun ini sudah banyak peminatnya. Dan ini suatu nilai plus,” katanya.

No comments:

Post a Comment