Wednesday, 20 July 2011

Pelatihan Pormiki Menunjang Pengakreditasian Rumkit

Ketua DPP Pormiki, Elise Garmelia, foto bersama peserta pelatihan rekam medis dan DPD Pormiki Kalimantan Barat. FOTO: Ubay KPI
Pelatihan Pormiki Menunjang Pengakreditasian Rumkit
Oleh Ubay KPI (Jurnalis Borneo Tribune)
Petugas rumah sakit memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pasien dan menunjang kesehatan. Salah satunya di unit rekam medis yang memiliki tugas pokok mengelola data dan informasi mengenai pasien.
Dalam upaya meningkatkan mutu tenaga di unit tersebut dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan kesehatan di setiap rumah sakit, Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia atau biasa disingkat Pormiki, melaksanakan pelatihan khusus tenaga rekam medis rumah sakit yang ada di Kalimantan Barat.
Pelatihan dilaksanakan di Bengkirai Room Hotel Kapuas Dharma Pontianak dilaksanakan selama tiga hari sejak tanggal 18-20 Juli 2011. Pelatihan diikuti sebanyak 11 peserta perwakilan dari rumah sakit yang tersebar di Kalimantan Barat.
Selain memberikan pendidikan untuk mutu pegawai dalam peningkatan mutu pelayanan di setiap rumah sakit di unit rekam medis, pelatihan ini juga menunjang dalam memudahkan pengakreditasian rumah sakit. Ketua DPD Pormiki Kalimantan Barat, Ibrahim Chandra ditemui di sela-sela pelatihan menyampaikan, unit rekam medis masuk dalam lima unsur vital di setiap rumah dalam mengajukan akreditasi.  Bila unit tersebut memiliki tenaga yang bermutu, akreditasi akan lebih baik dan pelayanan juga akan lebih baik.
Lima unsur vital dalam rumah sakit meliputi, unit administrasi, pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, perawatan, dan rekam medis.
Tanggung jawab di unit rekam medis dijelaskan Ibrahim Chandra bukan hanya sebatas menulis daftar pasien yang ada, akan tetapi tugas penting lainnya ialah termasuk menstatistikkan pasien. “Bukan tugas yang mudah berada di unit, sepintas di setiap rumah kalau dilihat hanya sebatas nyatat, namun pada dasarnya tugas di unit ini lebih dari pandangan banyak orang. Karena mencakup juga pada statistik pasien. Makanya sangat dibutuhkan tenaga yang ahli dan bermutu di unit tersebut,” ujarnya.
Terlebih lagi menurut Ibrahim Chandra, Kalimantan Barat sangat kekurangan tenaga di unit rekam medis. Kalimantan Barat hanya memiliki 21 tenaga ahli lulusan D3 Rekam Medis yang tersebar di daerah se-Kalimantan Barat. “Selebihnya diisi oleh tenaga dari lulusan SMA dan lainnya,” kata Ibrahim.
“Makanya, tenaga yang ada kita beri pelatihan agar lebih baik pelayanan yang diberikan,” tambahnya.
Dalam pelatihan ini,  peserta dibimbing oleh pemateri yang berpengalaman dan memiliki kemampuan sesuai dengan jurusan. Selain pemateri dari daerah Kalimantan Barat, juga menghadirkan Elise Garmelia yang merupakan Ketua DPP Pormiki, serta dari Makassar, Ketua Stikes Panakkukang.

No comments:

Post a Comment