Pendamping Tim LBP Wajib Pakai Batik
Oleh: Ubay KPI (Jurnalis Borneo Tribune)
Liga Basket Pelajar 2010 yang akan digelar tanggal 23-30 Januari mendatang di Gedung Olahraga Pangsuma Pontianak selain sarat dengan door prize kepada pemain dan penonton, juga akan diwarnai dengan budaya yang dimiliki Indonesia khususnya Kalimantan Barat. Panitia mewajibkan para pelatih, official dan pembimbing sekolah akan mengunakan batik selama pelaksanaan berlangsung.
Hal ini bertujuan untuk dapat mengkombinasikan budaya bukan hanya dalam kegiatan kebudayaan namun juga dalam olahraga juga harus dapat mengembangkan budaya, khususnya batik.
Panitia juga ingin merubah kebiasaan yang selama ini dilakukan setiap ada turnamen yakni dengan gaya-gaya Eropa khususnya. Dengan terobosan ini supaya sebagai bangsa Indonesia bisa berbangga diri dengan kekayaan sendiri.
Disamping itu juga dalam kegiatan ini juga akan mengekspresikan budaya Kalimantan Barat melalui tim Sorak Etnik yang dimiliki masing-masing tim.
“ Ide ini berasal dari kawan-kawan, dan setelah diurunrembukkan semua kawan-kawan menyetujui dengan rencana ini,” kata Penasihat Panitia Tan Tardiono saat dihubungi melalui telepon kemarin.
“Kita akan memulai untuk mengkombinasikan sector budaya dalam bidang olahraga, dan dalam pelaksanaan nanti kami wajibkan kepada semua pelatih, official dan pembimbing untuk menggunakan batik setiap mendampingi klubnya bermain,” tambahnya.
Selain itu untuk tim Sorak Etnik masing-masing klub diharuskan dalam mensupport klubnya untuk menggunakan sorak yang berasal dari Kalimantan Barat baik itu berupa lagu atau lainnya.
Pada malam penutupan Tim Sorak Etnik yang terbaik akan mendapatkan hadiah senilai Rp1 juta.
Liga Basket Pelajar 2010 yang akan digelar tanggal 23-30 Januari mendatang di Gedung Olahraga Pangsuma Pontianak selain sarat dengan door prize kepada pemain dan penonton, juga akan diwarnai dengan budaya yang dimiliki Indonesia khususnya Kalimantan Barat. Panitia mewajibkan para pelatih, official dan pembimbing sekolah akan mengunakan batik selama pelaksanaan berlangsung.
Hal ini bertujuan untuk dapat mengkombinasikan budaya bukan hanya dalam kegiatan kebudayaan namun juga dalam olahraga juga harus dapat mengembangkan budaya, khususnya batik.
Panitia juga ingin merubah kebiasaan yang selama ini dilakukan setiap ada turnamen yakni dengan gaya-gaya Eropa khususnya. Dengan terobosan ini supaya sebagai bangsa Indonesia bisa berbangga diri dengan kekayaan sendiri.
Disamping itu juga dalam kegiatan ini juga akan mengekspresikan budaya Kalimantan Barat melalui tim Sorak Etnik yang dimiliki masing-masing tim.
“ Ide ini berasal dari kawan-kawan, dan setelah diurunrembukkan semua kawan-kawan menyetujui dengan rencana ini,” kata Penasihat Panitia Tan Tardiono saat dihubungi melalui telepon kemarin.
“Kita akan memulai untuk mengkombinasikan sector budaya dalam bidang olahraga, dan dalam pelaksanaan nanti kami wajibkan kepada semua pelatih, official dan pembimbing untuk menggunakan batik setiap mendampingi klubnya bermain,” tambahnya.
Selain itu untuk tim Sorak Etnik masing-masing klub diharuskan dalam mensupport klubnya untuk menggunakan sorak yang berasal dari Kalimantan Barat baik itu berupa lagu atau lainnya.
Pada malam penutupan Tim Sorak Etnik yang terbaik akan mendapatkan hadiah senilai Rp1 juta.
No comments:
Post a Comment