Koperasi Syariah Tak Kalah dengan Konvensional
Oleh Rosalinda
Keberadaan koperasi syariah BMT UGT Kota Baru telah membuktikan bahwa syariah tidak kalah dengan koperasi konvensional keuangan lainnya.
“Koperasi syariah bisa dijadikan motivator dan penyemangat dalam perkoperasian berbasis syariah khususnya di Kota Pontianak,” kata Asiaten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Pontianak, Kasri Sukirno, Sabtu (25/6) malam di BMT UGT Kota baru.
Kasri mengatakan berdasarkan data komperatif perkembangan koperasi konvensional dan koperasi berbasis syariah tahun 2010, yang ada di Kota Pontianak dapat disimpulkan masih perlu kerja keras khususnya untuk koperasi berbasis syariah yang ada di Kota Pontianak.
Salah satu yang harus dilakukan yakni pemberdayaan ekonomi umat melalui masjid, dan menggerakkan potensi yang ada sesuai dengan lembaga BMT atau koperasi yang berbasis syariah. Meningkatkan kreatifitas koperasi yang berbasis syariah yang ada agar dapat berkiprah dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat khususnya di masyarakat. Saling kerjasama atas asah asih asuh antar koperasi syariah.
Namun demikian kata Kasri yang harus diperhatikan persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi dapat dijadikan introspeksi untuk melakukan perbaikan, dan selalu melakukan koordinasi. “Dengan pergerakan ini koperasi sebagai lokomatif penggerak ekonomi kerakyatan sehingga mampu mensejahterakan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Keberadaan koperasi syariah BMT UGT Kota Baru telah membuktikan bahwa syariah tidak kalah dengan koperasi konvensional keuangan lainnya.
“Koperasi syariah bisa dijadikan motivator dan penyemangat dalam perkoperasian berbasis syariah khususnya di Kota Pontianak,” kata Asiaten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Pontianak, Kasri Sukirno, Sabtu (25/6) malam di BMT UGT Kota baru.
Kasri mengatakan berdasarkan data komperatif perkembangan koperasi konvensional dan koperasi berbasis syariah tahun 2010, yang ada di Kota Pontianak dapat disimpulkan masih perlu kerja keras khususnya untuk koperasi berbasis syariah yang ada di Kota Pontianak.
Salah satu yang harus dilakukan yakni pemberdayaan ekonomi umat melalui masjid, dan menggerakkan potensi yang ada sesuai dengan lembaga BMT atau koperasi yang berbasis syariah. Meningkatkan kreatifitas koperasi yang berbasis syariah yang ada agar dapat berkiprah dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat khususnya di masyarakat. Saling kerjasama atas asah asih asuh antar koperasi syariah.
Namun demikian kata Kasri yang harus diperhatikan persoalan-persoalan yang dihadapi koperasi dapat dijadikan introspeksi untuk melakukan perbaikan, dan selalu melakukan koordinasi. “Dengan pergerakan ini koperasi sebagai lokomatif penggerak ekonomi kerakyatan sehingga mampu mensejahterakan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment