Keberhasilan Anak Harus Ditopang Tiga Ruh
Oleh Ubay KPI
Ada tiga ruh dalam pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kalimantan Barat, olah otak, olah hati, dan olahraga. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat Aleksius Akim, usai membuka pesta olahraga tingkat pelajar se-Kalimantan Barat tersebut di Hotel Kapuas Palace Pontianak, (10/6) malam.
Ia menjelaskan, keberhasilan anak dalam pendidikan harus ditopang dengan tiga ruh tersebut. Ketiga merupakan suatu yang sudah mematarantai sehingga saling membutuhkan sebagai penunjang. “Hanya cerdas otak namun hati dan raga tidak sehat, keberhasilan tidak akan sempurna dan maksimal, begitu juga sebaliknya. Ketiga saling membutuhkan dan harus sama-sama diolah. Ini yang harus dikembangkan, selama ini sepertinya pemerintah menganggap gampang hal ini, padahal sebenarnya sangat penting,” ujar Aleksius Akim.
Dalam kancah O2SN tingkat nasional, Kalbar belum pernah berprestasi buruk. Dalam setiap keikutsertaannya, Kalimantan Barat selalu menorehkan prestasi meskipun tidak sebanyak daerah lain. Kalbar meskipun tidak meningkat dalam prestasi namun semangat untuk memberikan yang terbaik untuk Kalbar oleh siswa selalu terpancar. Seperti pada dua tahun terakhir, prestasi Kalbar di ajang ini menunjukkan peningkatan.
“O2SN merupakan sebuah kompetisi untuk memotivasi siswa dalam menekuni olahraga. Bukan hanya tingkat SMA dan SMP, tapi dimulai dari SD. Dan kita berkomitmen, O2SN harus tetap berlanjut meskipun andaikan nantinya di nasional tidak lagi diselenggarakan. Sebab ajang ini merupakan sebuah pembinaan untuk mencari bibit,” ungkapnya lagi.
Sebagai ajang pembinaan, Dinas Pendidikan Kalimantan Barat berharap Pengda atau KONI bisa melakukan pembinaan untuk tingkat selanjutnya. Dengan memoles dan melakukan pendampingan kepada juara-juara yang terpilih untuk menjadi bibit olahraga masa depan.
“Maka, dalam pelaksanan ini kita bekerjasama dengan setiap Pengda olahraga di setiap masing-masing cabang olahraga, dan pesan saya, baik wasit dan yang diwasiti harus ikut dengan aturan yang telah disepakati. Kalau sudah ikut sudah pasti tidak akan terjadi complain seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya,” ungkapnya.
“Bertanding yes, sportifitas yes,” tambah Aleksius Akim.
Ia menjelaskan, keberhasilan anak dalam pendidikan harus ditopang dengan tiga ruh tersebut. Ketiga merupakan suatu yang sudah mematarantai sehingga saling membutuhkan sebagai penunjang. “Hanya cerdas otak namun hati dan raga tidak sehat, keberhasilan tidak akan sempurna dan maksimal, begitu juga sebaliknya. Ketiga saling membutuhkan dan harus sama-sama diolah. Ini yang harus dikembangkan, selama ini sepertinya pemerintah menganggap gampang hal ini, padahal sebenarnya sangat penting,” ujar Aleksius Akim.
Dalam kancah O2SN tingkat nasional, Kalbar belum pernah berprestasi buruk. Dalam setiap keikutsertaannya, Kalimantan Barat selalu menorehkan prestasi meskipun tidak sebanyak daerah lain. Kalbar meskipun tidak meningkat dalam prestasi namun semangat untuk memberikan yang terbaik untuk Kalbar oleh siswa selalu terpancar. Seperti pada dua tahun terakhir, prestasi Kalbar di ajang ini menunjukkan peningkatan.
“O2SN merupakan sebuah kompetisi untuk memotivasi siswa dalam menekuni olahraga. Bukan hanya tingkat SMA dan SMP, tapi dimulai dari SD. Dan kita berkomitmen, O2SN harus tetap berlanjut meskipun andaikan nantinya di nasional tidak lagi diselenggarakan. Sebab ajang ini merupakan sebuah pembinaan untuk mencari bibit,” ungkapnya lagi.
Sebagai ajang pembinaan, Dinas Pendidikan Kalimantan Barat berharap Pengda atau KONI bisa melakukan pembinaan untuk tingkat selanjutnya. Dengan memoles dan melakukan pendampingan kepada juara-juara yang terpilih untuk menjadi bibit olahraga masa depan.
“Maka, dalam pelaksanan ini kita bekerjasama dengan setiap Pengda olahraga di setiap masing-masing cabang olahraga, dan pesan saya, baik wasit dan yang diwasiti harus ikut dengan aturan yang telah disepakati. Kalau sudah ikut sudah pasti tidak akan terjadi complain seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya,” ungkapnya.
“Bertanding yes, sportifitas yes,” tambah Aleksius Akim.
No comments:
Post a Comment