Monday 6 June 2011

Sekda Kalbar Minta Tidak Dipolemikkan

Sengketa Lahan KONI
Sekda Kalbar Minta Tidak Dipolemikkan
Oleh Yulan Mirza
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Barat,  M Zeet Hamdy Ashovie meminta agar permasalahan KONI Kalbar ini tidak dipolemikan terus.
M Zeet mengaku ngga saat ini pihaknya tengah melakukan mediasi dan selain itu, orang pertama di birokrasi Kalbar ini mengakui Pemprov kini tengah sibuk mempersiapkan kedatangan RI 1 ke Kalbar.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kalbar, M Ali Akbar mengecam sikap Sekda Provinsi Kalbar, M Zeet Hamdy Assovie menandatangani perjanjian kerjasama antara Pemprov dengan pihak ketiga mendapat kecaman dari legislator di DPRD Kalbar.
Bahkan dampak penandatanganan tersebut, Zeet diminta mundur dari dari jabatannya. Anggota DPRD Kalbar, Ali Akbar mengecam keras tindakan dilakukan M Zeet.
M Zeet harus mempertanggungjawabkan secara hukum. Tidak cukup meminta maaf. Kita minta agar M Zeet mundur dari jabatannya,” tegas Akbar yang juga merupakan Ketua Fraksi PPP DPRD Kalbar
Sementara itu, pengamat sosial Kalbar, Prof Syarif Ibrahim Alqadrie memuji sikap para legislator Kalbar yang telah pro aktif turun tangan turut menyelesaikan permasalahan sengketa lahan KONI Kalbar.
“Saya yakin para anggota legislative tidak berjuang atas nama pribadi-pribadi. Tapi mereka berjuang atas nama rakyat Kalbar. Termasuklah dalam memperjuangkan dunia olah raga di Kalbar,” ucap Ibrahim.
Ibrahim juga meminta agar para anggota dewan agar dapat menyelesaikan permasalahan ini hingga tuntas. Baik itu diselesaikan hingga ke meja pengadilan maupun KPK.
“Maka dari itu, sekarang tidak bisa main-main lagi terkait permasalahan mengenai hukum. Jangan kita menjadi babak belur. Mari kita tegakan bersama hukum di Kalbar ini,”terang Ibrahim.
Ibrahim juga memohon juga kepada legislator agar permasalahan KONI dapat terus diperjuangkan.  Kita berharap legislative dapat memberikan win-win solution agar permasalahan sengketa lahan KONI tidak berlarut-larut. Mari kita kedepankan untuk olah raga Kalbar bukan sebaliknya,”pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A, A Retno Pramoedya saran dan pendapat Syarif Ibrahim dapat menjadi referensi bagi dewan dalam menentukan langkah-langkah dalam menyikapi dan merekomendasikan persoalan-persoalan tersebut.

No comments:

Post a Comment